Satu Rumah Warga Pasuruan Rusak, Diduga Akibat Latihan Tempur AL
Salah satu rumah warga yang berada di Desa Balung Anyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dilaporkan rusak akibat ledakan dari latihan militer TNI AL, Rabu, 20 April 2022.
Kabar tersebut di-posting oleh akun Instagram @ylbhi_lbhsurabaya, Kamis, 21 April 2022. Dalam satu unggahan terdapat tiga video yang memperlihatkan kerusakan yang terjadi di rumah warga.
Dalam video pertama, terlihat satu atap bagian depan rumah warga tersebut jebol. Di video kedua, rumah lain terdapat lubang kecil di bagian jendela hingga menembus ke tembok.
Kemudian, pada video ketiga memperlihatkan bekas atap yang jatuh pada rumah yang ada di video pertama.
“Rabu, 20 April 2022, Warga Pasuruan kembali dikagetkan dengan bunyi ledakan dan tembakan di tengah pemukiman warga,” tulisan yang menyertai video tersebut.
“Setelah ditelusuri oleh warga, satu rumah warga mengalami kerusakan karena terkena bom oleh TNI AL di saat melakukan latihan tempur di Desa Balung Anyar Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan,” lanjutnya.
Menanggapi hal itu, pengacara publik YLBHI-LBH Surabaya, Moh Soleh mengatakan kejadian tersebut terjadi pada sore hari. Rumah warga itu rusak lantaran terkena bom dan tembakan yang nyasar.
"Informasi dari warga setempat terjadi tadi sore, satu rumah warga rusak kena (semacam) bom, ada satu rumah warga lagi terkena tembakan nyasar," kata Soleh.
Soleh mengungkapkan, salah satu atap rumah warga yang jebol tersebut diduga tertimpa benda semacam mortir. Sebab, ada bukti selongsong mortir yang tertinggal di sekitar lokasi.
"Ada bukti semacam selongsong mortirnya berada di lokasi warga yang rusak," jelasnya.
Kemudian, kata Soleh, mengenai rumah warga Desa Balung Anyar yang lubang dengan ukuran kecil, hal tersebut disebabkan oleh peluru nyasar. Di sisi lain, belum ada warga yang terluka atas kejadian itu.
"Informasinya belum ada warga yang terluka, cuma rumah rusak, warga juga trauma," ucapnya.
Soleh menyebut, insiden itu membuat warga yang berada di sekitar lokasi terkejut dan ketakuatan. Sebab, tidak ada informasi atau pemberitahuan apapun sebelum latihan tempur dilakukan.
"Pengakuan warga belum ada informasi latihan tempur sebelumnya," ujar dia.