Satu Pelajar SMP di Banyuwangi Positif Covid-19
Seorang pelajar SMP 1 Banyuwangi terpapar Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi langsung melakukan tracing dan testing kepada kontak erat murid kelas IX tersebut. Tracing dilakukan kepada teman sekelas dan guru pengajar kelas IX di salah satu SMP favorit di Banyuwangi ini.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, Amir Hidayat, membenarkan adanya murid SMP I Banyuwangi yang terpapar Covid-19. Begitu mendengar kabar tersebut, satgas langsung melakukan tracing dan testing.
“Satu kelas dirapid, alhamdulillah negatif semua,” jelas Amir Hidayat, Kamis, 3 Februari 2022.
Meski hasil tracing yang dilakukan semuanya negatif, namun Satgas merekomendasikan untuk semua kontak erat agar melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Isolasi mandiri ini rencananya akan dilaksanakan selama 14 hari. Namun tidak menutup kemungkinan masa isolasi ini bisa berkurang.
“Kemarin kami minta kalau memungkinkan tidak sampai 14 hari, di hari kelima atau kesepuluh nanti dicek lagi semua, apakah positif atau tidak, kalau positif langsung kita PCR,” tegasnya.
Sayangnya, Amir tidak menyebutkan dari mana murid yang dinyatakan positif Covid-19 itu terpapar. Dia hanya menjelaskan murid tersebut diketahui positif Covid-19 pada Rabu, 2 Februari 2022.
“Coba nanti kita cek lagi,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menyatakan, tracing dan testing tidak hanya dilakukan pada teman sekelas murid yang terpapar Covid-19. Melainkan juga guru pengajarnya. Dia bersyukur hasil rapid antigen yang dilakukan seluruhnya negatif, baik itu murid dan gurunya.
“Setelah di lakukan swab terhadap teman-teman sekelas dan gurunya, semuanya negatif,” tegasnya.
Suratno menjelaskan, karena murid tersebut tertular dari luar sekolah dan teman sekelas serta gurunya tidak ada yang tertular, maka Dinas Pendidikan Banyuwangi berkesimpulan ini bukanlah klaster sekolah.
“Dan kesimpulan kita bukan klaster sekolah karena hanya satu anak dan juga tidak menular pada yang lainnya,” tegasnya lagi.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan pembatasan belajar bagi teman sekelas murid yang terpapar Covid-19 tersebut. Mereka diminta untuk melakukan proses belajar mengajar dari rumah.
“Untuk kelas anak yang ada kasus itu diistirahatkan untuk belajar di rumah selama lima hari sesuai SKB 4 menteri,” pungkasnya.
Advertisement