Satu Nelayan Puger Ditemukan, Dua Lainnya Masih Hilang
Satu jenazah korban kapal "Joko Berek" terbalik di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur berhasil ditemukan di tepi Pantai Pancer pada Jumat pagi. Jenazah nelayan itu ditemukan warga di tepi pantai, kemudian warga melapor ke Posko Terpadu SAR gabungan dan langsung dilakukan evakuasi terhadap jenazah tersebut,
Rudi Prahara anggota Basarnas Pos Jember mengatakan korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tersebut atas nama Budi warga Desa Mojosari, Kecamatan Puger yang sebelumnya masuk dalam daftar nelayan yang hilang.
"Dengan ditemukan satu korban meninggal, sehingga total jumlah korban kecelakaan laut di Plawangan Puger yang meninggal dunia menjadi tujuh orang," tuturnya.
Ia menjelaskan tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap anak buah kapal 'Joko Berek' yang masih hilang di sekitar lokasi terbaliknya perahu payang dan penyisiran di tepi pantai.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, jumlah korban yang meninggal akibat kapal terbalik diterjang ombak tinggi di Plawangan Puger sebanyak tujuh orang yakni:
1. Cecep (45) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger.
2. So'im (60) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger.
3. Hasan (50) warga Desa Karangsemanding di Kecamatan Balung.
4. Hadi (21) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger.
5. Ulum (35) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger.
6. Abdul Kowi (55) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger.
7. Budi (47) warga Desa Mojosari di Kecamatan Puger.
"Lima ABK langsung ditemukan dalam kondisi meninggal pascaterbaliknya perahu payang tersebut, kemudian pada Kamis 19 Juli sore ditemukan korban Abdul Kowi dibawah perahu yang terbalik, dan korban Budi ditemukan pagi tadi," katanya.
Sementara untuk korban anak buah kapal yang belum ditemukan sebanyak dua orang yakni Munaji (45) dan Syafii (45) yang keduanya merupakan warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger. Sedangkan jumlah korban yang selamat sebanyak 13 orang, termasuk nakhoda kapal motor atau perahu payang bernama Dirman.
"Awalnya memang data nama-nama korban yang hidup dan hilang masih simpang siur, sehingga kami melakukan kroscek kepada nelayan di lapangan, sehingga data terbaru tersebut sudah kami klarifikasi dan valid," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo.
Korban atas nama Pong awalnya masuk dalam daftar ABK yang hilang, namun setelah dicek ternyata yang bersangkutan berhasil selamat dari ganasnya ombak laut selatan dan diantar oleh rekan nelayan yang lain ke rumahnya.
Sementara itu, nakhoda kapal yang juga pemilik kapal motor "Joko Berek" masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Graha Puger. Perahu payang atau kapal motor "Joko Berek" yang dinakhodai oleh Dirman dengan membawa 21 ABK dihantam gelombang laut tinggi saat pulang melaut melewati pintu masuk perairan Plawangan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Kamis 19 Juli, pukul 08.15 WIB. (ant)