Terseret Arus Pantai Trianggulasi Banyuwangi, 2 ABG Tewas
Diduga terseret arus perairan Pantai Trianggulasi, kawasan Taman Nasioan Alas Purwo (TNAP), tiga anak baru gede (ABG) warga Desa Kalipait dan Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, hilang. Satu orang rekannya selamat lantaran bisa berenang.
Musibah yang menimpa empat anak usia 14 tahun itu terjadi pada Minggu, 8 Desember 2019 sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka adalah Desta, Sulton, dan Reza yang tinggal di Desa Kalipait.
Ketiga ABG itu bergabung dengan temannya bernama Redi, asal Desa Kedungasri, untuk mencari kerang di Pantai Trianggulasi, yang berjarak kurang-lebih 15 menit dari desa mereka.
Setelah mencari kerang, mereka pun mandi di pantai tersebut. Namun entah bagaimana tiga orang kemudian terseret arus yang deras.
Jenazah Sulton ditemukan beberapa puluh meter dari tempatnya tenggelam, pada Rabu 11 Desember sore. Warga turut membantu polisi dan tim penyelamat dari SAR serta Basarnas mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka.
"Ketika itu tim SAR gabungan baru saja mengakhiri pencarian untuk hari itu. Tiba-tiba warga yang masih berada di sekitar pantai melihat korban muncul di permukaan air laut. Jaraknya hanya beberapa puluh meter dari pantai. Warga langsung mengevakuasi korban," jelas Kasat Polairud Banyuwangi, AKP Subandi.
Saat ditemukan kondisi sebagian kulit korban sudah mulai membusuk dan rusak. Begitu juga pada bagian wajah. Bahkan awalnya warga menduga jenazah tersebut adalah jenazah Desta.
"Setelah dilihat keluarga jenazah itu dipastikan jenazah Sulton. Keluarga mengidentifikasi berdasarkan bentuk wajah dan celana pendek yang digunakan," beber Subandi.
Tim SAR gabungan sebenarnya sudah beberapa kali melihat keberadaan korban di sekitar tempat itu. Namun saat tim SAR mendekat, tubuh korban kembali menghilang terbawa arus laut.
Dengan ditemukannya jenazah Sulton, tersisa satu lagi korban tenggelam yang belum ditemukan. Dia adalah Desta.
Sebelumnya satu jenazah atas nama Redi telah ditemukan tim SAR gabungan, Senin, 9 Desember 2019. Dia ditemukan mengambang sekitar 500 meter dari lokasinya tenggelam.
Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Genteng untuk dilakukan autopsi. Lantaran kondisi jenazah belum 24 jam, identifikasi jasad tersebut mudah dilakukan. Meski demikian, autopsi tetap dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Advertisement