Satu Korban Pembacokan ODJG Meninggal di Rumah Sakit Probolinggo
Sipul, warga Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akhirnya meninggal dunia. Pria 56 tahun itu merupakan salah satu korban pembacokan Erik Ferdianto. Pria 36 tahun ini diketahui Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Korban Sipul mengalami sejumlah luka pada kepala bagian belakang. Ia meninggal beberapa jam setelah dirawat di Rumah Sakit (RS) Graha Sehat, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jumat, 16 Desember 2022, sore.
Kabag Umum dan Keuangan RS Graha Sehat, Andreas membenarkan, jenazah Sipul telah dijemput pihak keluarga didamping jajaran Polres Probolinggo. “Saat masuk ke rumah sakit, kondisinya memang sudah kritis karena luka di bagian belakang kepalanya,” katanya.
Sipul mengalami luka serius, sekitar enam luka sayatan benda tajam (parang) di bagian leher. Sedang lebar luka sekitar 10 Cm karena dibacok berkali-kali.
Sementara itu, korban pembacokan lainnya, Muhlisin, kurir Shopee Express, warga Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo kondisinya masih lebih baik. Pria 30 tahun itu sedang menjalani perawatan di RS Graha Sehat.
“Korban yang satu (Muhlisin, Red.) mengalami luka sabetan di baian pipi bawah, tidak separah korban yang kemudian meninggal dunia,” kata Andreas.
Terkait meninggalnya Sipul juga dibenarkan Tanwirul Qulub, tetangga almarhum di Dusun Curahkates, Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. “Tadi sore diumumkan di speaker mushola, Pak Sipul meninggal dunia di rumah sakit akibat dibacok orang. Aslinya, almarhum orang Desa Wangkal, menikah di Desa Opo-opo,” ujarnya.
Seiring dengan pengumuman di speaker, warga berdatangan ke rumah duka, sebagian mulai menggali makam. Memang warga masih harus menunggu kedatangan jenazah yang berada di RS Graha Sehat, Kraksaan.
Tanwir, panggilan akrab Tanwirul Qulub mengaku, sudah lama mengenal Sipul. “Sejak mengalami gangguan jiwa, ia hidup terpisah dari istrinya. Ia sering mondar-mandir dari desa ke desa, tetapi tidak pernah meresahkan atau merusak,” katanya.
Begitu video penganiayaan dengan pelaku Erik tersebar di sejumlah grup media sosial (medsos), sebaian warga langsung mengenali di antara korbannya adalah Sipul. “Saya saksikan di video, ketika tubuhnya jadi sasaran pembacokan, Pak Sipul tidak berusaha lari, akhirnya jadi sasaran pembacokan berkali-kali,” ujarnya.
Bahkan ketika dua personel polisi datang untuk melumpuhkan (dengan menembak) Erik, Sipul masih terus mendapatkan bacokan. “Kasihan Pak Sipul bertubi-tubi dibacok,” katanya.
Advertisement