Satu Keluarga Bergelar Doktor Hukum Unair, Dapat 3 Rekor MURI
Satu keluarga alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair), yang menyandang gelar doktor mendapatkan tiga buah Piagam atau Sertifikat MURI (Musium Rekor Dunia Indonesia).
Mereka adalah Dr. Tandyo Hasan (ayah), Dr. Inge Soesanto (ibu), Dr. Michael Han (anak pertama), dan Dr. Mitchell Hans (anak kedua). Sertifikat MURI tersebut akan diberikan pada upacara wisuda Mitchell Hans esok hari, Sabtu, tanggal 13 Agustus 2022.
Ditemui di gedung rektorat Unair Kampus C. Tandyo Hasan menceritakan tak pernah menyuruh atau mendorong kedua putranya untuk menempuh pendidikan hukum, seperti dirinya dan sang istri. "Tidak ada yang mengarahkan. Bahkan, ibunya sempat mengancam kalau mereka (anak-anaknya) memilih ilmu hukum juga hasilnya harus bagus, kalau tidak bagus akan ada konsekuensinya," kata Tandyo, Jumat, 12 Agustus 2022.
Menurutnya, penghargaan dari MURI yang didapatkan oleh keluarganya ada kebanggaan yang bisa diberikan untuk universitas. Selain itu, ia juga ingin mencontohkan bahwa suport sistem keluarga penting untuk pendidikan.
Saat ditanya kiat-kiat mengenai prestasi keluarganya, Dosen FH Unair ini mengaku, hanya doa yang ia panjatkan agar anak-anaknya bisa menyelesaikan pendidikan dengan tepat waktu dan hasil yang memuaskan.
"Berdoa kenceng, supaya tetap lulus, memberikan tauladan kepada mereka (anak-anaknya) agar menyelesaikan studi dengan waktu 3 tahun. Kiatnya berdoa," paparnya.
Doa dan usahannya pun kini membuahkan hasil, kedua putranya sudah memiliki pekerjaan masing-masih. Bahkan mereka juga menjadi dosen di Unair dan beberapa kampus lainnya di Surabaya.
"Meskipun sama-sama dibidang hukum. Kami punya profesi masing-masing. Saya dan istri berprofesi sebagai notaris, anak pertama kami, Michael pengacara dan anak kedua kami, Mitchel sudah direkrut oleh PPAT," tandasnya.
Mengenai peran orang tua terhadap keberhasilan pendidikannya. Michael Han, anak pertama dari keluarga tersebut menuturkan, orang tuanya sangat membantu bila ada kesulitan yang ia hadapi.
"Keluarga sangat membantu, saat mengalami kesulitan di profesi saya terutama, ada edukasi dan motifasi yang diberikan oleh orang tua. Misalnya ada masalah seperti ini, seperti ini tips dan triknya. Ada titik berat yang dihadapi ada family suport disana," terang dosen hukum FK Unair itu.
Sementara, Dekan FH Unair Iman Prihandono mengaku bangga atas apa yang sudah dicontohkan oleh keluarga Tandyo Hasan bersama istri dan kedua anaknya.
Pihaknya mengaku bangga karena semangat keluarga tersebut bisa memotivasi mahasiswa lainnya, untuk tidak menyerah dalam pendidikan. "Bangga karena keluarga ini memberikan fenomena pertama untuk Universitas Airlangga. Juga memberikan semangat dan contoh bagi mahasiswa kita," imbuhnya.
Adapun ketiga rekor MURI yang didapatkan yakni, pertama “Keluarga pertama peraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari perguruan tinggi yang sama", kedua “Fakultas hukum pertama yang meluluskan 1 (satu) keluarga dari Program Studi Doktor Ilmu Hukum", dan ketiga “Perguruan tinggi pertama yang memberikan gelar Doktor Ilmu Hukum kepada 1 (satu) keluarga (Bapak, Ibu, dan 2 (dua) anak)".