Satu Kasus Virus Mpox Terdeteksi di Filipina
Filipina mendeteksi satu kasus virus mpox, sejak Desember tahun lalu. Kasus ditemukan pada seorang pria berusia 33 tahun dengan riwayat nihil perjalanan ke luar negeri.
Agensi berita Filipina mengutip kementerian kesehatan setempat, memaparkan sejumlah gejala yang dialami pasien tersebut.
Diawali dengan sakit selama seminggu terakhir dengan muncul bintik merah di wajah, tengkuk, selangkangan, telapak tangan, dan telapak kaki, di hari ke empat.
Seperti penanganan kasus terakhir pada Desember 2023 lalu, pasien itu juga menjalani karantina hingga sembuh.
Kementerian tersebut juga menyatakan jika sistem kesehatan mereka tetap bekerja dengan baik dan situasi itu bisa ditangani. "Kami juga akan memberikan informasi berkala pada publik," kata Sekretaris Kemenkes Filipina Teodoro Herbosa, dikutip dari Anadolu, Senin 19 Agustus 2024.
Diketahui sebelumnya WHO telah mengumumkan status darurat kesehatan publik untuk kasus mpox.
Tindakan itu diambil setelah virus itu menginveksi pasien dari puluhan negara di benua Afrika sejak awal 2024 sampai sekarang. Republik Demokratik Kongo menjadi negara dengan kasus terbanyak secara keseluruhan, mencapai 90 persen.
WHO menyebut varian mpox kali ini disebut lebih menular dibanding varian yang menyebar di tahun 2022.
Pasien yang terinfeksi mpox memiliki gejala dan mengalami sakit selama dua hingga 19 hari sejak terpapar virus. Gejala yang dialami serupa flu menurut pakar kesehatan.
Mpox sebelumnya juga dikenal dengan cacar monyet menular melalui material yang terpapar virus, seperti baju, sprei dan juga jarum.