Satu Juta Dolar AS untuk NU, Ini Pengakuan Sekjen ZAHF
Suatu bukti pengakuan dunia terhadap eksistensi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Ormas Islam yang moderat di Indonesia.
Sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama bersama Muhammadiyah serta ahli bedah jantung asal Mesir, Sir Magdi Yacoub dan pemimpin masyarakat Chili, Sister Nelly Leon Correa.
Pada Senin (5 Februari 2024) malam, menerima ‘Zayed Award for Human Fraternity’ (ZAHF) atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia.
Upacara penganugerahan ZAHF 2024 diselenggarakan petang hari waktu Uni Emirat Arab (UEA) atau 21.00 Waktu Indonesia Barat malam. Penganugerahan berlangsung di Founder’s Memorial, Abu Dhabi.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, berkesempatan menyampaikan pidato penghargaan pada malam penganugerahan itu.
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan Wasekjen PBNU Ahmad Ginanjar Sya’ban dijadwal mewakili PBNU menerima penghargaan. Sedangkan Muhammadiyah diwakili Prof. A Syafiq Mughni.
Sekjen Muslim Elders Council/Sekjen ZAHF
Sekjen Muslim Elders Council/Sekjen ZAHF Hakim Mohamed Abdelsalam dan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova saat mengumumkan pemenang award ini pada Jumat (2 Februari 2024) lalu memberi penjelasan terkait hal itu.
"Para penerima penghargaan telah dipilih oleh komite juri independen karena upaya luar biasa mereka dalam mengatasi tantangan sosial kompleks. Selain itu, mereka mempromosikan perdamaian serta solidaritas internasional dan di masyarakat akar rumput."
Lebih lanjut, Hakim Mohamed Abdelsalam, menyatakan para penerima penghargaan tahun ini benar-benar mencerminkan nilai-nilai dari isi dokumen kemanusiaan.
"Kami merasa terhormat dapat mengakui kontribusi luar biasa atas keempat nominasi itu," tuturnya.
Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan lebih dari 190 juta anggota, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah diakui karena upaya kemanusiaan dan perdamaian yang tak terhingga.
“Melalui pendirian lembaga pendidikan, rumah sakit, dan proyek pengentasan kemiskinan, kedua organisasi ini telah meningkatkan kualitas hidup banyak orang Indonesia dan populasi rentan di seluruh dunia,” ungkap Hakim.
Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan independen dan internasional tahunan yang mengakui individu atau entitas di seluruh dunia yang memimpin dengan memberi contoh, berkolaborasi tanpa pamrih dan tanpa kenal lelah untuk menjembatani kesenjangan dan menciptakan hubungan antarmanusia yang nyata.
Para penerima penghargaan menerima hadiah sebesar USD$1 juta yang diberikan oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia.
Penghargaan ini diberi nama Zayed Award untuk menghormati almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab, yang kemanusiaan dan dedikasinya terus diakui melalui upacara tahunan ini.