Satu Lagi Dokter di Malang Meninggal Karena Covid
Salah satu dokter di Kota Malang, yaitu Aman Teguh Pribadi terkonfirmasi meninggal dunia karena Covid-19. Mendiang meninggal dunia pada 16 September 2020 sekitar pukul 23.50 WIB di RS Wava Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang.
"Berdasarkan informasi, penyebab kematian karena terkonfirmasi Covid-19," terang Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang Raya, Djoko Heri pada Kamis 17 September 2020.
Menurut Djoko, kemungkinan mendiang terpapar dari tempat praktiknya yang berada di Kecamatan Sukun, Kelurahan Bandulan, Kota Malang.
"Menurut data yang saya terima, beliau hanya praktik pribadi saja, di daerah Bandulan, Kota Malang. Sangat mungkin penularan dari tempat praktiknya," ujarnya.
Djoko menyebutkan, sejak Maret hingga pertengahan September 2020 ini, sudah ada empat dokter yang meninggal dunia setelah terkonfirmasi Covid-19. "Sejak awal Maret 2020 hingga saat ini sudah empat orang dokter yang meninggal dunia karena Covid-19, termasuk beliau," tuturnya.
Sementara itu, untuk dokter di Malang Raya yang terpapar Covid-19 sejak awal Maret 2020 hingga pertengahan September 2020 kata Djoko, total ada sebanyak 30 orang dokter dan empat orang di antaranya meninggal dunia.
"Kalau dokter yang terpapar Covid-19 di Malang Raya sejak awal Maret sampai dengan hari ini ada 30 orang," katanya.
Djoko mengatakan, agar tidak ada lagi dokter di Malang Raya yang gugur akibat Covid-19, ia mengimbau agar masyarakat patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kami tetap mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat di Malang Raya untuk tetap patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sangat percuma rasanya kami para dokter dan petugas kesehatan lain menggunakan APD lengkap kalau kasus Covid-19 di masyarakat Malang Raya pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya terus bertambah atau terus meningkat," ujarnya.
Djoko menjelaskan jika masyarakat tidak patuh dan abai menerapkan protokol kesehatan. Maka ini juga berdampak kepada para petugas medis yang menangani, karena akan banyak masyarakat yang terinfeksi Covid-19.
"Lama-lama rumah sakit-rumah sakit akan penuh, petugas medis kelelahan, dan pada akhirnya tenaga kesehatan juga bisa terkena Covid-19," terangnya.
Di sisi lain, pihaknya akan terus mensosialisasikan pemakaian dan pelepasan APD dengan baik bagi tenaga kesehatan dan dokter. Pihaknya juga akan mengupayakan supaya kebutuhan APD untuk dokter dan tenaga kesehatan terpenuhi.