Satu dari 4 Korban Kebakaran di Banyuwangi Meninggal Dunia
Satu dari empat korban kebakaran yang dipicu kebocoran gas elpiji di Dusun Melik, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, Banyuwangi, akhirnya meninggal. Dia adalah Hadi Sopyan, 24 tahun, meninggal sekitar pukul 10.15 WIB, Jumat, 3 Maret 2023.
Direktur RSUD Genteng Siti Asiyah Anggraeni membenarkan kabar meninggalnya Hadi Sopyan. Dari empat korban, Hadi Sopyan memang mengalami luka bakar paling parah. “Lukanya memang parah. 70 persen lukanya,” jelasnya.
Dia menyebut, penyebab meninggalnya korban akibat trauma inhalasi. Trauma ini yang membuat korban semakin parah. Karena trauma inhalasi ini yang membuat risiko kematian korban semakin tinggi.
Dia menyebut, korban memang sempat mendapatkan perawatan lebih intensif dari tiga korban yang lain. Pihak rumah sakit sempat melakukan tindakan operasi bulektomi. Yakni operasi pada bagian kulit yang tampak seperti bola-bola gelembung. “Itu diambil yang melepuh-melepuh itu, di-bulektomi namanya,” bebernya.
Bahkan, pihaknya sempat mengeluarkan larangan besuk bagi korban untuk kepentingan kondisi korban. Sebab, risiko infeksinya sangat besar. Apalagi yang mengalami luka bakar 70 persen. Sebab dia mengalami trauma inhalasi yang resiko kematiannya sangat tinggi.
Untuk tiga korban lainnya, kondisinya sudah lebih baik. Mereka diberi tempat khusus dalam satu ruangan agar penanganan bisa maksimal dan perawatan bisa dilakukan dengan baik. “Meraka masih dirawat di rumah sakit,” katanya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi dipicu kebocoran gas elpiji 3 kg di rumah Suryono, Selasa, 28 Februari 2023. Kebakaran ini bermula saat Suryono mendengar suara mendesis dari tabung gas elpiji di dapur rumahnya sekitar pukul 02.00 WIB,. Dia menduga tabung gas yang berada di dapur itu mengalami kebocoran. “Selanjutnya Suryono melepas selang regulator tabung gas dan memindahkan tabung tersebut di kamar mandi,” jelasnya.
Sekitar pukul 02.30 WIB, Suryono menyalakan kompor untuk memasak. Namun tiba-tiba api tersulut di beberapa sudut rumah. Api terus merambat hingga membakar gorden di depan pintu kamar. Akibat kejadian ini, Suryono dan tiga anggota keluarganya mengalami luka bakar serius. Mereka kemudian dilarikan ke RSUD Genteng untuk mendapatkan perawatan.
Penyebab kejadian ini, lanjut Junaedi, diduga akibat gas elpiji yang bocor telah memenuhi ruangan. Sementara sirkulasi udara di ruangan ini sangat minim akibat fentilasi yang kurang. “Diduga gas elpiji yang bocor telah memenuhi ruangan rumah yang minim sirkulasi sehingga pada saat ada api, gas tersebut langsung tersulut,” katanya.