Satu Bulan Berjuang, Ayah Ira Koesno Meninggal akibat Covid-19
Presenter ikonis Liputan6 SCTV di era 1990-an, Ira Koesno membagikan kabar duka. Ayahnya, H. Koesno Martoatmodjo, Sp.A meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhir setelah sebulan berjuang melawan Covid-19. Ia wafat di Rumah Sakit Pertamina Jaya Jakarta Pusat, pada Kamis, 24 Maret pukul 17.23 WIB.
Ayah Ira Koesno meninggal dunia pada usia 83 tahun. Jenazah dimakamkan dengan menerapkan protokol Covid-19. Sementara lokasi pemakaman hingga kini belum dikabarkan.
Lewat pernyataan tertulis yang dikutip dari Liputan6.com, Jumat 25 Maret 2022 siang, Ira Koesno mengimbau masyarakat tak menyepelekan pandemi Covid-19 meski varian omicron disebut tak seganas delta. Covid-19 tetap mematikan bagi lansia, pasien dengan komorbid, dan obesitas.
“Jangan pernah main-main dengan Omicron, apalagi menganggapnya remeh. Omicron itu gejalanya saja yang ringan, tapi bukan tidak berbahaya, terutama bagi yang memiliki komorbid dan lansia,” katanya.
“Ketika virus itu loncat ke organ tubuh lain, terutama paru-paru, dampaknya akan sangat berat,” Ira Koesno mengingatkan seraya membeberkan riwayat kesehatan sang ayah.
Ibunda Ira Koesno OTG
Koesno Martoatmodo kali pertama terdeteksi Covid-19 pada 21 Februari 2022. Menurut Ira Koesno, saat itu, keluhannya hanya batuk, pilek, dan sedikit pusing. Hasil PCR-nya positif dengan CT 19.
Ira Koesno menyebut ditemukan bercak pada paru ayahnya sehingga mesti dirawat intensif. "Kondisi bapak tak kunjung membaik, saturasi tetap drop di bawah angka 80-an. Kadar oksigen di darah pun hanya 60 persen," katanya.
Virus Covid-19 kemudian menular ke ibunda Ira Koesno. Statusnya adalah Orang Tanpa Gejala alias OTG. Dirawat di rumah, Koesno Martoatmodo mengalami sesak napas.
“Ibu saya juga kena, tapi tanpa gejala, dan CT-nya 26. Dalam 10 hari mengalami perkembangan positif hingga diperbolehkan pulang,” Ira Koesno membeberkan.
Ira Koesno meminta masyarakat tetap waspada. Meski level PPKM di banyak daerah mulai diturunkan, penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk menjaga diri sendiri dan kesalamatan orang lain sejatinya merupakan tanggung jawab bersama.
"Kasus Covid-19 saat ini memang melandai. Bukan tak mungkin pemerintah mengubah status pandemi jadi endemi. Meski begitu, virusnya masih ada, belum hilang. Jadi, tetaplah waspada," pesan perempuan 52 tahun ini.
Advertisement