Satpol PP Kota Pariaman Selidiki Grup Medsos Menyimpang
Di beberapa kota, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) biasanya melakukan penertiban kota dengan membongkar bangunan liar dan menggusur pedagang kali lima. Tapi di Kota Pariaman, Sumatera Barat, Satpol PP juga bertugas menertibkan media sosial atau medsos.
Saat ini, Satpol PP Kota Pariaman sedang menyelidiki grup media sosial menyimpang yang anggotanya rata-rata merupakan siswa SMP di daerah itu.
"Grup ini diketahui setelah salah satu sekolah melakukan razia siswa pada Sabtu 23 Februari lalu," kata Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil Satpol-PP Pariaman, Siti Mayangsari di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan, dari hasil razia tersebut ditemukan sejumlah telepon pintar siswa yang di dalamnya terdapat grup media sosial yang percakapannya berisi kalimat kasar dan provokatif bahkan berisi konten orang dewasa. Setelah menemukan hal tersebut, pihak sekolah menghubungi Satpol PP Pariaman dan pihak terkait guna menindaklanjuti permasalahan tersebut. "Kami telah meminta keterangan belasan siswa dan orang tuanya," katanya. Hasilnya, terungkap bahwa setiap anggota diminta mengirimkan kalimat provokatif dan bahkan konten dewasa ke dalam grup. Bahkan dalam percakapan grup ditemukan indikasi anggotanya sering tawuran, bahkan melakukan lesbian dan gay, kata dia.
Ia memperkirakan grup media sosial menyimpang tersebut banyak terbentuk di kota tersebut dan siswa menjadi anggotanya.
Saat ini Satpol PP Pariaman sedang mengembangkan kasus tersebut guna mengetahui keterlibatan orang dewasa atau pihak yang ingin memanfaatkan siswa untuk kepentingan pribadi.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Korban Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak unit Rumah Perlindungan Sosial Anak Kota Pariaman, Fatmiyeti Khahar mengatakan, pihaknya akan memberi pendampingan siswa yang menjadi anggota grup media sosial yang ditemukan tersebut. "Tujuannya agar mereka tetap bisa sekolah dan melaksanakan aktivitas dengan normal," ujar dia.
Ia meminta orang tua lebih memperhatikan anaknya dan masyarakat membantu menciptakan lingkungan yang positif agar generasi muda di daerah ini tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif. (an/ar)