Satgas Yonif Raider 514 Bondowoso Sambang Sekolah Rimba di Papua
Masih rendahnya semangat belajar anak-anak di pedalaman Papua menggugah kepedulian prajurit Satgas Yonif Raider 514/SY Kostrad Bondowoso yang bertugas di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Dipimpin Dansatgas Mayor Inf Rinto Wijaya, prajurit Satgas Yonif Raider 514/SY menyambangi Sekolah Rimba di pedalaman Kampung Batas Batu, Distrik (Kecamatan) Krepkuri, Nduga.
Prajurit Harimau Bondowoso -julukan Yonif Raider 514/SY- tidak hanya melihat kegiatan belajar mengajar Sekolah Rimba yang berada di tengah hutan Kampung Batu Batas. Tapi, prajurit Yonif Raider 514/SY juga menyemangati belajar anak-anak pedalaman Papua di Sekolah Rimba dengan membagikan buku-buku pelajaran.
"Dengan membantu buku pelajaran sekolah, kita berharap meningkatkan motivasi dan semangat belajar anak-anak di Sekolah Rimba. Sehingga, mereka rajin dan tekun belajar di sekolah demi meraih cita-citanya kelak," kata Mayor Inf Rinto melalui rilis di WhatsApp (WA), Selasa, 20 September 2022.
Lulusan Akmil 2004 itu menambahkan, kepedulian prajurit Satgas Yonif Raider 514/SY terhadap peningkatan pendidikan anak-anak pedalaman Papua tidak hanya memberikan bantuan buku-buku bacaan sekolah. Satgas prajurit Yonif Raider 514/SY juga membantu Sekolah Rimba sebagai tenaga pengajar dan perbaikan sarana prasarana sekolah.
Kepala Kesusteran Distrik Krepkuri, Nduga yang menaungi Sekolah Rimba, Suster Gabriela menyampaikan terima kasih dengan kedatangan Satgas Yonif Raider 514/SY yang memberikan bantuan buku bacaan sekolah dan siap membantu menjadi tenaga pengajar di Sekolah Rimba.
"Kami berharap Satgas Yonif Raider 514/SY selama bertugas di Pos Batas Batu, Krepkuri, Nduga, dapat bekerja sama dengan Kesusteran Distrik Krepkuri untuk kemajuan pendidikan anak-anak pedalaman Papua di Kampung Batas Batu," kata Suster Gabriela.
Sekolah Rimba Kampung Batas Batu Distrik Krepkuri, Nduga di bawah pengasuhan Keuskupan Agas. Sekolah berada di tengah hutan Kampung Batas Batu di hamparan Lembah Baliem yang dikelilingi Pegunungan Jayawijaya ini memiliki sekitar 70 anak didik. Sebagian besar mereka dari keluarga suku Asmat.