Satgas Banyuwangi Waspadai Kerumunan di Pusat Perbelanjaan
Temuan kasus harian Covid-19 di Banyuwangi mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat Banyuwangi kembali masuk dalam zona oranye penyebaran covid-19.
Untuk itu, Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi mewaspadai kerumunan yang berpotensi terjadi di pusat perbelanjaan, khususnya menjelang hari Raya Idul Fitri.
Juru bicara Satgas Covid-19 Banyuwangi, dr. Widji Lestariono penularan covid-19 kembali meningkat dikarenakan banyak warga yang mulai mengabaikan protokol kesehatan. Jika hal ini terus terjadi maka kasus harian akan terus meningkat.
“Penyebaran Covid-19 ini kan melalui droplet. Ini terjadi jika kita abai terhadap protokol kesehatan,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, Satgas sedang mengawasi aktivitas masyarakat di pusat-pusat perbelanjaan. Sebab, menjelang lebaran seringkali warga beramai-ramai berburu pakaian baru untuk lebaran. Hal ini menyebabkan terjadinya kerumunan. Bahkan menurutnya, kondisi ini akan terus meningkat menjelang lebaran.
"Jika tidak dikendalikan makan akan terjadi kerumunan sehingga potensi penyebaran covid-19 akan semakin tinggi. Ini yang harus kita waspadai,” ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil Rio ini meminta pengelola pusat perbelanjaan, mal dan toko modern agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan ketat. Jangan sampai gara-gara hanya ingin meraup keuntungan besar, protokol kesehatan diabaikan sehingga terjadi ledakan kasus Covid-19.
Dia mencontohkan yang terjadi di salah satu pusat perbelanjaan di wilayah Genteng. Informasi yang diterima Satgas, di tempat itu tidak ada protokol kesehatan dan tidak ada pembatasan pengunjung.
"Saat itu juga langsung kita tindak lanjuti, kita beri surat peringatan dan teguran. Alhamdulillah saat ini sudah diterapkan lagi prokes,” terangnya.
Dia menegaskan, Satgas tak segan-segan menjatuhkan sanksi berat yakni berupa penutupan usaha jika masih ada pengelola yang membandel tak menjalankan protokol kesehatan.
“Sanksi terberatnya sampai penutupan. Kita akan semakin intens memantau di lapangan untuk memastikan prokes ini dilaksanakan,” tegasnya.
Oleh sebab itulah, pihaknya sudah memerintahkan satgas di tiap Kecamatan agar kembali menggalakkan operasi yustisi terhadap masyarakat yang melanggar prokes. Karena Pandemi covid-19 masih belum berlalu. Dia tidak ingin ledakan kasus Covid-19 yang terjadi di India terjadi di Banyuwangi.
“Sekali lagi kita berkaca pada kasus di India. Pada bulan Februari kasus covid-19 sudah melandai, namun habis itu banyak yang mengabaikan prokes langsung meningkat drastis,” ujarnya.
Advertisement