Satgas UPTD Taman DKRTH Lakukan Penyulaman di Hutan Bambu Keputih
Hutan Bambu Keputih merupakan aset pemerintah kota Surabaya. Hutan Bambu ini sudah terkenal hingga luar kota. Saat ini, Hutan Bambu di Jl. Raya Marina Asri, Keputih, Kecamatan Sukolilo Surabaya tersebut dalam proses penyulaman.
Dari pantauan Ngopibareng.id, terlihat empat satuan tugas (satgas) UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Taman DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) mengeruk tanah untuk menyulam bambu, pada Jumat 6 Maret 2020. Pengerukan tanah di sini menggunakan mesin ekskavator.
Sebelumnya, Pramudita Yustiani, Kepala UPTD Taman DKRTH Surabaya, meninjau Hutan Bambu Keputih pada 3 Maret lalu. Hal yang mendorongnya melakukan survei adalah polemik kondisi Hutan Bambu yang terlihat berongga dan tidak terawat kebersihannya.
Penyebabnya adalah penebangan 900 batang untuk stigger (usuk). Akibatnya, terlihat perbedaan kerimbunan yang mencolok di hutan ini sejak 2016 hingga 2020. Kondisi hutan semakin diperburuk dengan adanya SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi).
Pada saat melakukan peninjauan, Pramudita berjanji akan melakukan penanaman pada sepuluh titik Hutan Bambu. Menurut rencana, dia akan menyulam dan memperbaiki sistem pengelolaanya pada minggu depan.
Namun belum genap seminggu setelah melakukan survei, Hutan Bambu sudah berbenah. Proses penyulaman sudah mulai digarap.
Ketika mengkonfirmasi kepada Pramudita melalui sambungan telepon, menurut dia, hutan bambu ini adalah tantangan yang harus segera diselesaikan.
“Saya akan tetap mempertahankan Hutan Bambu, dan ini merupakan tantangan yang harus saya selesaikan. Di sisi lain, hutan bambu ini juga bermasalah sejak adanya angin kencang yang membuat bambu tumbang,” jelasnya.
Penyulaman Hutan Bambu ini sudah dilakukan sejak Kamis kemarin. Petugas harus mencari cara agar mesin pengeruk bisa masuk.
“Gimana caranya mengakali agar mesin ekskavator bisa masuk. Karena, kalau pakai penggali manual butuh waktu lama,” imbuh Pramudita.
Hari ini, Jumat 6 Maret, Pramudita mentargetkan penanaman pada dua titik dahulu. Hal ini dikarenakan satgas harus membagi waktu untuk memantau Taman Harmoni serta kunjungan di bagian Taman Insenator.
Di sisi lain, rencananya Pramudita menyelesaikan penyulaman dalam waktu sebulan. Jika pada awalnya ia menargetkan penanaman pada 10 titik, tetapi akan dilakukan penambahan sampai area belakang hutan.
“Dalam waktu dekat saya akan melakukan penyisiran ulang dari depan sampai belakang. Kalau rencana awal sepuluh titik, akan saya tambahi lagi. Rencananya semua ini saya targetkan maksimal selesai satu bulan,” janjinya.
Untuk proses penyulaman, bambu yang akan ditanam kembali juga diambil dari tunas-tunas bambu di hutan tersebut.
Dalam pengerjaan ini dana didapat dari anggaran rutin APBD dan akan digunakan untuk membeli tanah taman. Karena untuk bahan kompos DKRTH sudah memiliki stoknya sendiri.
“Kami akan membeli tanah taman mungkin sekitar 2 pick-up. Kami kalau kompos ada, dan dana pembelian tanah ini diambil dari anggaran rutin APBD," jelas Pramudita.
Selain itu, Pramudita dalam waktu dekat akan menambahkan CCTV, memperkerjakan satu petugas tetap untuk merawat hutan bambu dan melakukan instalasi pengairan. "Semua ini butuh proses, doakan saja,” tutupnya.
Advertisement