Cegah PMK Meluas, Pemkab Blora Bentuk Satgas PMK Kecamatan
Menyusul menyebarnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Blora, pemerintah setempat membentuk satuan tugas (satgas) tingkat kecamatan. Ini dilakukan untuk menekan penyebaran PMK di Kabupaten Blora supaya tidak meluas.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 10 ekor sapi telah terjangkit PMK dan 20 ekor lainnya dinyatakan suspect, menunggu hasil laboratorium.
Melalui satgas di tingkat kecamatan, akan mempermudah koordinasi dengan pihak terkait untuk pencegahan dan penanganan PMK.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, dalam rapat koordinasi dengan perangkat daerah dan para camat menyampaikan, saat ini penyakit mulut dan kuku menjangkiti sejumlah hewan ternak, khususnya sapi, di Blora.
Dia berharap, para camat segera membuat satuan tugas (satgas) dengan forkopimcam. “Nanti berkoordinasi dengan kepala desa, dan nanti khususnya dengan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) (DP4) melaporkan terkait PMK dan langkah-langkah yang diperlukan,” ujarnya, Jumat 27 Mei 2022.
Dia menegaskan, koordinasi dengan Dinas P4 terus dilakukan dalam melakukan upaya tindakan di lapangan. "Anjuran dari Gubernur perlunya karantina juga harus dilakukan," tandas Tri Yuli.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Blora, Kiswoyo, menjelaskan bahwa saat ini dilakukan penutupan sementara pasar hewan hingga penyekatan masuknya sapi dari daerah lain di sejumlah titik.
“Mulai pagi hari ini, Jumat 27 Mei 2022, sampai dua minggu ke depan. Ini harus kita lakukan agar PMK di Blora tidak meluas,” jelas Kiswoyo.
Menurutnya, penutupan sementara tersebut dilakukan untuk beberapa waktu ke depan sekaligus untuk menunggu situasi maupun perkembangan PMK di Kabupaten Blora.
Selain itu, lanjutnya, penyekatan di sejumlah titik dilakukan dalam rangka antisipasi masuknya sapi dari daerah lain yang terjangkit ke Blora.
“Hari ini kita sudah dilaksanakan penyekatan untuk hewan terutama sapi dari luar daerah yang masuk ke Blora di beberapa titik, kerja sama dengan Polres untuk mengantisipasi penyebaran penyakit PMK di Blora,” imbuhnya
Pihaknya juga berharap agar camat untuk meneruskan informasi kepada masyarakat bahwa apabila hewan ternak terindikasi atau suspect PMK agar bisa dikarantina.
Diketahui, Blora merupakan salah satu daerah yang memiliki populasi sapi terbesar di Jawa Tengah. Berdasarkan data yang ada di DP4 Blora, jumlah populasi sapi pada tahun 2021 bahkan mencapai 275.741 ekor.
Advertisement