Satgas: Pemalsu Hasil Tes Covid-19 Diancam Pidana 4 Tahun Penjara
Untuk mencegah pemalsuan hasil swab dan rapid test antigen bagi pelaku perjalanan,
Satgas Penanganan Covid-19 memastikan bahwa petugas verfikator Covid-19 akan memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk atau kedatangan domestik dan internasional. Hal ini menyusul terbongkarnya sindikat yang memalsukan surat tes polymerase chain reaction (PCR) dengan cara diperjualbelikan secara bebas.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, para calon pendatang yang akan masuk ke Indonesia ataupun pelaku perjalanan domestik diwajibkan mengantongi hasil tes Covid-19 yang menyatakan status negatif atau tidak terpapar.
"Petugas verifikator surat tes PCR, tes antigen atapun tes antibodi di bandar udara, terminal ataupun pelabuhan, ini akan terus mengetatkan protokol di pintu masuk kedatangan dengan tujuan mencegah imported case," tegas Wiku menjawab pertanyaan media, dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 23 Januari 2021.
Bagi yang menyalahgunakan surat keterangan terkait hasil tes Covid-19, maka sanksi pidana akan dijatuhkan. Hal ini sudah ditegaskan melalui pasal 267 ayat 1 dan pasal 267 ayat 1 KUHP.
"Dengan ancaman pidana kurungan selama 4 tahun. Baik yang membuat ataupun menggunakannya," pesan Wiku.
Untuk itu, masyarakat pun dihimbau agar menggunakan hasil tes resmi yang dikeluarkan lembaga kesehatan. Meskipun melakukan melakukan perjalanan domestik. Hal ini juga bertujuan untuk menekan penularan yang berpotensi disebarkan dari para pelaku perjalanan yang masuk ataupun keluar antar daerah di Indonesia.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Polda Metro Jaya berhasil membongkar pemalsuan hasil tes Antigen di Bandara Soekarno Hatta, pekan lalu. Sebanyak 15 orang terlibat pemalsuan tersebut telah ditangkap.
Kasus pemalsuan hasil tes Antigen tersebut disinyalir juga terjadi di tempat lain. Seperti pengakuan seorang penumpang pesawat dari Aceh. Ia ditawar hasil tes instan dengan biaya Rp 250.000. Mereka beroperasi di seputar bandara.