Satgas: Larangan Mudik, Instrumen Mencegah Penuluran Covid-19
Dalam mengatasi pandemi, tidak bisa hanya mengandalkan upaya kesehatan dan tidak bisa hanya menyelesaikannya dari hilir. Tetapi perlu mendorong perubahan perilaku masyarakat yang dapat membangun ketahanan kesehatan masyarakat untuk mencegah dan mengurangi risiko tertular Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Sonny Harry B. Harmadi dalam dialog bersama Juru Bicara Pemerintah dr. Reisa Broto Asmoro di Kantor Presiden, kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa 4 Mei 2021. .
“Ada 4 strategi utama yang dapat mendorong perubahan perilaku. Pertama, memberi pengetahuan sebanyak-banyaknya; kedua, dengan mengulang informasi; ketiga, mendorong kebijakan yang memfasilatasi orang untuk mudah menjalankan protokol kesehatan dan mendorong strategi insentif; keempat, pembinaan atau sanksi," kata Sonny.
Selain menjaga jarak, upaya menurunkan atau mengetatkan mobilitas masyarakat merupakan salah satu tantangan besar. Hal tersebut dapat diihat pada monitoring kepatuhan protokol kesehatan yang ditunjukan pada dashboard monitoring perubahan perilaku yang dimiliki oleh Satgas Penanganan Covid-19.
Perubahan Perilaku Masyarakat
Bidang Perubahan Perilaku sudah mengukur secara statistik bahwa setiap kenaikan mobilitas penduduk berbanding lurus dengan kenaikan kasus, kenaikan positivity rate, dan kenaikan kematian.
“Kami melihat bahwa setiap ada kenaikan mobilitas, harus ada upaya untuk mengurangi atau mengetatkan”, pesannya.
Ia mengingatkan, transmisi virus corona terjadi antarmanusia, maka mobilitas manusia merupakan faktor yang berdampak kepada percepatan penularan. Akan tetapi mobilitas tidak bisa secara penuh untuk dihalangi, oleh karena itu kebijakan yang dibuat adalah dengan melakukan pembatasan mobilitas.
Ia berharapsemua pihak dapat mengurangi mobilitas sebagai upaya pengendalian covid-19 tapi tetap melaksanakan mobilitas untuk sektor-sektor ekonomi yang esensial, sehingga ekonomi kita tetap berjalan dan penanganan covid kita tetap menunjukan hasil yang positif.
Pengendalian Penyebaran Virus
Pelarangan mudik merupakan salah satu cara untuk mengendalikan mobilitas masyarakat mengingat libur lebaran memiliki potensi mobilitas yang lebih besar dibandingkan libur panjang lainnya.
Ia merujuk pada empat kali pengalaman libur panjang tahun lalu selalu diikuti oleh kenaikan mobilitas dan diikuti oleh penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, diikuti pula oleh kenaikan kasus harian, diikuti pula oleh angka positivity rate dan lonjakan kematian.
Implementasi pelarangan mudik membutuhkan harmonisasi dan koordinasi kebijakan yang cukup masif, harus memiliki landasan hukum yang kuat, serta sosialisasi yang intens dan masif. Tidak hanya dari sisi pemerintah, implementasi kebijakan tersebut juga harus didukung oleh peran serta pihak lainnya.
“Pandemi tidak mungkin diselesaikan sendiri dan kalau tidak bersatu”, pesan Sonny
Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 mengenai larangan mudik merupakan sebuah instrumen untuk menjawab kekhawatiran lonjakan kasus karena mobilitas masyarakat pada mudik lebaran, akan tetapi surat edaran tersebut harus diterjemahkan oleh kementerian dan lembaga teknis menjadi aturan yang bersifat teknis.
Sementara dr Reisa mengingatkan bahwa cara terbaik adalah mencegah dan melindungi diri dari risiko penularan Covid-19, tetap disiplin, dan pastikan kita divaksin.
Advertisement