Satgas Jatim Sebut Belum ada Varian Inggris di Bangkalan
Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga merilis temuan virus varian corona asal Inggris dari sampel tes pasien Covid-19 di Bangkalan. Namun hal berbeda disampaikan oleh Koordinator Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dokter Joni Wahyuhadi. Menurutnya, pihaknya belum menerima hasil dari whole genom sequencing dari sampel warga Bangkalan, yang mengandung varian baru virus asal Inggris.
"Sampai saat ini masih belum ada hasil, masih dalam proses sequencing di ITD Unair," kata Koordinator Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dokter Joni Wahyuhadi kepada Ngopibareng.id saat ditemui di Posko Penyekatan di exit Jembatan Suramadu, Surabaya, Selasa 8 Juni 2021.
Joni mengatakan, whole genom sequencing ini sengaja dilakukan untuk melihat apakah ada varian baru dalam lonjakan kasus yang terjadi di Bangkalan. Ia menyebut, ada banyak sampel yang diambil. Adapun sampel yang diambil adalah sampel yang angka CT Valuenya di bawah 25.
Sesuai arahan Kementerian Kesehatan sampel yang kurang dari 25 menjadi salah satu acuan untuk dilakukan sequencing. "Saya belum berani ngomong penyebarannya dari PMI atau tidak. Namun, klaster habis lebaran ketupat ngumpul adalah tradisi di Madura dan bupati ngomong sendiri," ujar pria yang juga Direktur Utama RSUD Dr Soetomo Surabaya itu.
Namun yang pasti, kata Joni, penyebaran ini terjadi karena banyaknya warga yang sudah mengabaikan protokol kesehatan. Sehingga terjadi lonjakan kasus yang sangat tinggi di empat kecamatan. Empat itu di antaranya Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Geger, Kecamatan Klampis, dan Kecamatan Arosbaya.
Saat disinggung terkait kasus yang dirawat di RSUD Dr Soetomo, ia mengatakan sudah ada peningkatan. Di mana, 10 pasien dirawat di IGD Covid-19 dan empat pasien di ruang ICU. Untuk menekan angka penyebaran ini, Joni berpesan kepada masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan.