Satgas DPR: Jangan Persulit Masyarakat yang Ingin Vaksin
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyayangkan tingginya animo masyakat mengikuti vaksinasi tidak diimbangi dengan pengadaan vaksin yang memadai.
Kejadian ini menimbulkan kerasahan di beberapa daerah. Di satu sisi masyarakat didorong pemerintah untuk mendukung program vaksinasi, tapi di sisi lain, vaksin yang disediakan tidak mencukupi.
Politisi Gerindra itu mengambil contoh yang terjadi di Bekasi. Masyarakat antre sejak pagi. Tapi saa gilirannya untuk disuntik, vaksinnya habis. Di beberapa daerah juga terjadi serupa.
"Katakanlah ini bersifat kasuistis, tapi kejadian tersebut menunjukkan kurangnya persiapan," kata Sufmi Dasco Ahmadss, di Jakarta Senin, 9 Januari 2021.
Sufmi menyarankan pelaksanaan vaksinasi kedepannya dipersiapkan dengan baik, supaya tidak mengecewakan masyarakat yang akan mengikuti anjuran pemerintah yang bertujuan mencegah penularan Covid-19.
"Jangan sampai masyarakat didorong-dorong ikut vaksin, ternyata vaksinnya tidak ada," pesannya.
Pengamatan Wakil Ketua DPR itu, menyebut warga yang ingin vaksin itu sebenarnya terbagi dalam dua kelompok. Kelompok adalah warga yang mengikuti vaksinasi atas kesadaran sendiri karena ingin terhindar dari penularan Covid-19.
Kelompok kedua adalah warga yang ikut vaksin karena takut peraturan bahwa masyarakat pengguna transportasi darat, laut dan udara harus menunjukkan surat vaksin. Minimal vaksin tahap satu. Selain itu adanya isu di media sosial yang menyebut surat vaksin akan dijadikan syarat administrasi untuk mengurus KTP, SIM dan keperluan lain.