Tak Mau Kecolongan, Perketat Penyekatan Suramadu Saat Dinihari
Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya terus memperketat penyekatan di Posko Penyekatan Suramadu, Surabaya. Kini pengetatan juga akan dimaksimalkan di waktu dini hari.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, Dr Febria Rachmanita menyampaikan, pengetatan di waktu dini hari ini karena berdasar evaluasi banyak kendaraan yang melintas dari Madura untuk menghindari screening swab antigen yang dilakukan Satgas Covid-19.
"Mereka (pengendara) mau masuk ke Surabaya jam 1 pagi karena sepi nggak ada yang lewat. Sekarang mereka datang jam 1 pagi ke atas. Padahal kita (petugas) masih di situ. Sampai jam 3 pagi (tadi) masih ramai," ungkap dia.
Oleh karena itu, ia mengatakan, bahwa pola penyekatan yang dilakukan saat ini harus diubah dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan saat tengah malam hingga dini hari.
"Taktiknya ini harus diubah. Jam 12 sampai 6 pagi harus lebih banyak petugas. Jam-jam itu sudah kami ketati," katanya.
Wanita yang akrab disapa Feni itu menyampaikan, penyekatan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan virus corona atau Covid-19 di Surabaya dampak dari lonjakan kasus di Bangkalam. Mengingat tak sedikit warga Bangkalan yang pergi pulang kerja ke Surabaya.
Sehingga setiap pengendara diminta untuk melakukan swab antigen. Atau warga tak perlu swab apabila sudah melakukan swab mandiri dengan menunjukkan hasil swab kepada petugas.
Berdasar data sementara, Satgas Covid-19 Kota Surabaya telah melakukan swab antigen kepada 15.524 pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu sejak 6-11 Juni 2021.
"Positif antigen ada 316 orang. Kemudian kita swab PCR yang positif ada 130 orang. Nah, 130 orang ini kita evakuasi ke rumah sakit lapangan. Ada beberapa yang di rumah sakit lain juga. Tapi intinya yang 130 ini sudah keluar dari Asrama Haji," kata Feni.
Dari hasil tersebut, ia kemudian menyerahkan data hasil penyekatan ini ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur. Data yang diserahkan ini, merupakan jumlah warga luar Surabaya yang positif berdasarkan swab PCR. Melalui data itu, nantinya bakal menjadi rujukan bagi petugas untuk melakukan tracing.