Satgas Covid-19 NU Malang Periksa 2.000 Santri
Satgas Covid-19 Nahdlatul Ulama (NU) Malang Raya sudah melakukan screening terhadap 2.000 santri selama satu bulan ini. Ribuan santri tersebut tersebar di 8 Pondok Pesantren (Ponpes) di Malang Raya.
"Kami sudah melakukan screening kepada 8 ponpes. Dengan estimasi tiap Ponpes rata-rata memiliki santri sebanyak 250 orang," ujar Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Raya, dr Syifa Mustika pada Jumat 26 Juni 2020.
Syifa memperkirakan pada periode Juni hingga Oktober 2020, nanti, akan ada kedatangan santri ke Ponpes di Malang Raya untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka.
"Sampai akhir Juli 2020 list kami sudah penuh. Karena santri juga proses kepulangannya bergelombang. Sehingga memudahkan kami untuk mengatur jadwal pemeriksaan," terangnya.
Syifa mengatakan dari 2.000 santri yang telah diperiksa kesehatannya, tak lebih dari 1 persen santri yang hasil rapid testnya reaktif.
"Untuk yang reaktif kami sarankan agar menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari. Ponpes juga sudah menyiapkan ruang isolasi bagi santri yang sakit," jelasnya.
Syifa mengatakan sampai Juli 2020 bulan depan, masih ada 16 Ponpes tambahan yang mengajukan diri untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan santri dan kemungkinan akan terus bertambah sampai akhir tahun 2020 nanti.
Hal ini, menurut Syifa, Ponpes memberlakukan mekanisme kedatangan santri secara bergelombang atau bertahap. Mekanisme tersebut diambil untuk memudahkan proses screening kesehatan dan meminimalisir kerumunan.
"Kami sudah bisa mengedukasi Ponpes agar santri datang bergelombang. Lalu, penerapan protokol kesehatan seperti cek suhu tubuh, cek fisiknya. Jika ada tanda-tanda kurang sehat. Maka tidak boleh dulu masuk belajar," tuturnya.
Selain melakukan screening kesehatan terhadap para santri, sebelumnya, Satgas Covid-19 NU Malang Raya juga melakukan cek kesehatan terhadap ratusan pedagang di sekitar Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.