Mau Buka Sekolah? Satgas Covid-19 Jatim Sebutkan Syaratnya
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Jawa Timur tak ingin terburu-buru untuk segera memberlakukan sekolah secara tatap muka di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Ada syarat penting yang harus dipenuhi sebelum pembelajaran tatap muka digelar kembali.
Koordinator Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi mengatakan, berdasar pedoman pembukaan sekolah secara tatap muka, sekolah bisa dibuka jika wilayah tersebut telah berstatus zona hijau. Sehingga tidak terjadi klaster penyebaran virus yang baru.
“Menurut saya harus hijau dulu, RT di bawah 1. Artinya penularan turun atau gak ada case, sehingga kans timbulnya penyakit itu kecil,” kata Joni ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu 8 Agustus 2020 sore.
Itu sangat penting baginya. Berkaca pada pengalaman China ketika awal membuka pendidikan secara tatap muka dengan protokol yang ketat, justru masih ditemukan ada penyebaran kasus. Sehingga, dalam dua minggu awal tercatat ada 70 yang dinyatakan positif Covid-19.
Joni menjelaskan, memang kasus pada anak-anak sangat rendah di Jatim, namun jika dibuka tanpa mempertimbangkan kajian epidemiologi akan bahaya. Sebab, ada perbedaan klinis antara anak-anak dengan orang dewasa. “Penerapan protokol kesehatan pada anak-anak sangat sulit, mereka kan kalau sudah ketemu kawan seperti itu, makanya harus hati-hati. Anak-anak gejala tidak terlalu khas jadi harus hati-hati. Bahkan Ikatan Dokter Anak Indonesia mengatakan harus hati-hati,” paparnya.
Apabila membuka sekolah, kata dia, harus dilakukan prakondisi terlebih dahulu dengan melakukan simulasi melihat perilaku anak-anak, kemudian adanya proteksi ketat, dan evaluasi dengan periodisasi testing untuk memastikan, apakah ada kasus konfirmasi baru atau tidak. Apabila tidak, maka sekolah bisa mulai dibuka.
Sebelumnya, pembukaan sekolah secara tatap muka ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim ketika melakukan komunikasi dengan Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Sabtu 8 Agustus 2020.
Dalam komunikasinya, ia menyampaikan, pembelajaran tatap muka harus mendapat persetujuan dari pemerintah daerah masing-masing dengan kesepakatan bersama para orang tua/wali siswa. Nadiem mengatakan, apabila semua sepakat untuk dibuka, maka akan dibuka dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di antaranya masuk dengan sistem shifting dan menggunakan masker.
Advertisement