Satgas Covid-19 Bentukan Joe Bidan Bakal Terkendala Senat
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden berencana membentuk satgas Covid-19 untuk menangani masalah utama yang dihadapi di negaranya. Satgas ini akan bekerja setelah ia dilantik pada Januari 2021 nanti.
Hal itu disampaikan pada kampanye, Senin 9 November 2020. Untuk memuluskan rencananya, Biden sebelumnya menjanjikan bertemu dengan dewan penasehat penanganan Covid-19, serta meminta Anthony Fauci, pakar penyakit menular senior di Amerika Serikat, untuk tetap memimpin Institut Nasional atas Penyakit Menular dan Alergi.
Sebelumya, Fauci sering menyatakan ketidaksetujuan atau bersebarangan dengan ide Donald Trump dalam menangani pandemi Covid-19.
Selain itu, Ron Klain, pakar politik yang juga membantu Presiden Barrack Obama dalam menangani wabah ebola di tahun 2014, juga akan dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Namun, rencana Joe Biden ini masih harus mendapatkan persetujuan dari senat. Kondisi ini diprediksi akan menyulitkan rencana Joe Biden, mengingat senat dikuasi oleh Republikan.
Kini, infeksi Covid-19 total di Amerika Serikat mencapai jumlah 10,2 juta dengan total kematian mencapai 243.768 ribu, dilansir dari Worldometer.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Joe Biden, akan membentuk Satgas (Satuan Tugas) Covid-19, yang disebutnya sebagai Coronavirus Working Group.
Satgas Covid-19 ini akan dipimpin oleh tiga ketua, Vivek Murthy (mantan ahli bedah umum), David Kessler (mantan komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) dan dan Dr. Marcella Nunez-Smith dari Universitas Yale.
Satgas Covid-19 akan bertugas mengembangkan cetak biru untuk menekan virus corona. Begitu dilantik menjadi Presiden Januari mendatang, Joe Biden akan memberi prioritas kepada penanganan Covid-19. (Rtr)