Sastrawan Remy Sylado Dievakuasi ke Kamar VIP RSUD Tarakan
Sastrawan yang juga novelis dan jurnalis senior Remy Sylado kini tengah terbaring sakit akibat serangan stroke ketiga kalinya. Kunjungan tidak terduga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ke kediaman Remy Sylado terlaksana setelah mendapatkan info dari Forum Pemred Online (FPO).
Anies Baswedan menjenguk Remy Sylado di rumahnya di Jalan Cipinang Muara 3 kavling PLN no 69. RT 12 RW 15. Jakarta. Dari kunjungannya tersebut, Anies Baswedan meminta keluarga untuk membawa Remy berobat dan dirawat di rumah sakit dan akan membantu biaya perawatannya.
"Yang sakit hanya fisiknya, ingatannya masih luar biasa. Semangatnya menggebu. Pak Remy sudah menyiapkan novel baru, judulnya Brouwer. Kita mengharapkan kesembuhan Mas Remy agar terus bisa berkarya," ujar Anies Baswedan.
"Semangatnya, masih menggebu. Mas Remy sudah menyiapkan novel baru, judulnya Brouwer. Makanya kita mengharapkan kesembuhan Mas Remy supaya bisa terus berkarya,” sambung Anies Baswedan.
Dirawat di RSUD Tarakan Jakarta
Saat ini, Remy Sylado dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta. Staf Pemprov DKI Naufal Firman Yursak mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memfasilitasi semuanya.
"Alhamdulillah sudah dibawa ke RSUD Tarakan milik Pemprov DKI oleh dinkes atas arahan Pak Gub. Dirawat di kamar VIP," katanya dalam unggahan di Twitter pribadinya @firmanyursak.
Penyakit Komplikasi
Remy Sylado, yang merupakan nama pena dari Yusbal Anak Perang Imanuel Panda Abdiel Tambayong, mengidap sakit stroke hingga terbaring lemah di tempat tidurnya. Pria kelahiran Malino, Makasar, Sulawesi Selatan, pada 12 Juli 1943 ini sempat diberitakan kritis akibat komplikasi yang dialami selama beberapa tahun terakhir.
Menurut pihak keluarga kala itu, faktor usia Remy Sylado yang kini menginjak umur 75 tahun menjadi salah satu penyebab kesehatannya yang terus menurun. Remy Sylado disebut mengalami infeksi pada ginjal, serta memiliki riwayat penyakit jantung juga tekanan darah tinggi.
Karya Remy Sylado
Sejumlah film sudah pernah dibintangi Remy Sylado. Di antaranya Tinggal Sesaat Lagi, Dua dari Tiga Laki-laki, Pesta, Capres, dan Bulan di Atas Kuburan. Remy Sylado juga merupakan penulis aktif yang karyanya sudah diadaptasi ke layar lebar. Beberapa di antaranya Ca-Bau-Kan (2002) dari novelnya, Ca-Bau-Kan: Hanya Sebuah Dosa (1999).
Pria yang identik memakai pakaian serba putih itu juga dikenal sebagai pemain teater, seni rupa, dan musik. Remy Sylado juga membuat banyak sekali karya dalam bentuk novel, cerpen, puisi dan yang lainnya. Sepanjang karier, Remy Silado mendapatkan tiga nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik pada 1987, 1988, 1990.