Sasar Investasi Perusahaan Raksasa, Jatim Gandeng Amerika Serikat
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak bersama Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat Jonathan Alan tengah membahas rencana untuk bekerja sama dalam berbagai sektor, terutama ekonomi dan pendidikan.
Emil berharap agar Konjen Amerika Serikat dapat menjadi penghubung dengan perusahaan raksasa Amerika Serikat seperti Metaverse, guna bersinergi dalam pengembangan ekonomi di Jatim. "Saya berharap dapat dihubungkan dengan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat seperti Metaverse dan Google,” kata Emil, Jumat, 8 April 2022.
Ketika bertemu Konjen Amerika Serikan, Emil juga sempat membahas progres dari Universitas Muhammadiyah Malang yang saat ini sedang mengembangkan pusat profesi masa depan atau center for future work.
“Salah satu mitra dari project ini adalah Amazon Web Services yang juga merupakan perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat. Mohon dari Konsulat Jenderal juga bisa ikut membantu,” jelasnya.
Selain itu, Mantan Bupati Trenggalek itu menyodorkan proyek pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang berlokasi di Malang terdapat klaster animasi studio.
Hal tersebut bisa dimanfaat sebagai wadah strategis bagi para investor khususnya Amerika Serikat yang sedang mengembangkan industri perfilman menggunakan bahasa Indonesia.
“Jadi kalau ada studio-studio yang ingin dikembangkan dengan peralatan dari Amerika Serikat, sebenarnya fasilitas insentif-insentif fiskal itu bisa dinikmati untuk investasi mulai dari Rp 100 miliar ke atas," ucapnya.
Sedangkan, untuk sektor pendidikan Emil menerangkan bahwa pihaknya juga sedang mendiskusikan program seperti beasiswa maupun pertukaran pelajar yang dapat bermanfaat untuk Jatim.
"Kami berharap bahwa kedepannya akan semakin banyak peluang bagi putra-putri dari Jawa Timur untuk bisa juga mengikuti program-program yang ada di Amerika Serikat kedepannya," ujar dia.
Menanggapi hal itu, Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya Jonathan Alan mengungkapkan bahwa minatnya dalam industri perfilman Indonesia bersumber pada potensi yang dimiliki.
"Saya pikir banyak potensi di sini karena Indonesia memiliki banyak sekali talenta dan lokasi indah. Jadi itu adalah ketertarikan pribadi saya. Untuk itu, saya ingin melihat bagaimana industri ini bisa berkembang di sini," kata Jonathan.