Sarungan di Jalanan Jerman, Sebarkan Virus ‘Sarungan Challenge’
Krisis identitas merupakan sesuatu yang memprihatinkan bagi pemuda-pemuda Indonesia. Terlebih jika sosok penerus bangsa ini tengah mengenyam pendidikan di negeri seberang. Hal inilah yang dilihat Muhammad Abdullah Syukri, mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Politik University of Duisberg-Essen Jerman.
Alumnus Program Studi Ilmu Politik Universitas Brawijaya ini 'iseng' jalan-jalan di tengah kota di Jerman dengan menggunakan atribut ala santri. Tak pelak, hal itu sempat membuat geger santri-santri Nusantara, dengan fotonya itu hingga sempat viral di berbagai media sosial.
"Saya sadar bukan satu-satunya orang santri yang kuliah di Barat. Tapi cukup bertanya-tanya juga ketika banyak santri yang jadi kebarat-baratan di sini. Padahal orang-orang sana (Jerman) bangga dengan identitasnya. Jangankan santri dengan Islam Nusantara saja mereka (penduduk Jerman) nggak tahu," kata pria yang akrab disapa Abe ini, Ahad (10/09/2017) dikutip ngopibareng.id, dari situs moderat.
Bagaimana tidak. Abe dalam fotonya dengan percaya diri mengenakan kemeja batik coklat bermotif mega mendung dengan mengenakan sarung lengkap dengan peci hitam dan kaca mata hitam. Dia mengenakan pakaian ala santri saat berjalan-jalan di Kota Koln Jerman.
Meskipun tidak mendapat respon yang luar biasa dari orang sekitar yang melihatnya, Abe mengaku tidak mempermasalahkan. Sebab, menurutnya karakter orang-orang Jerman yang cuek menjadi salah satu alasan minim respon dari sekitar.
"Ada sih beberapa yang tanya ini baju apa. Pas dijelaskan mereka cuma meng-“oh, gitu” aja. Tapi karena dasarnya orang sana cuek-cuek. Banyak yang nggak tahu kalau ini pakaian dari Indonesia," kenang Abe.
Pria 26 tahun yang terbiasa hidup di lingkungan Pondok Buntet Cirebon ini pun mengaku apa yang dilakukannya hanya biasa saja. Namun mendapat respon berlebihan dari orang-orang di Indonesia.
Dengan besarnya respon masyarakat Indonesia terutama kaum santri hingga menjadi viral, aksi individu Abe ini berdampak pada santri-santri yang mengenyam pendidikan di luar negeri. Baru-baru ini mereka berlomba-lomba berfoto mengenakan sarung di pusat kota tempat mereka belajar.
Aksi yang pada akhirnya menginspirasi para santri di seluruh dunia ini akhirnya membawa spirit kepercayaan diri baru bagi santri-santri Indonesia di luar negeri.
"Dampaknya ternyata bukan di orang Jermannya. Tapi justru di santri-santri yang sekolah di luar negeri. Terakhir aku lihat mereka malah bikin challenge pakai sarung di negara-negara tempat mereka belajar. Nggak nyangka saja dampaknya bakal seperti ini," tandas putra KH Hasanuddin Kriyani. (adi)
Advertisement