Sarri Bisa Kehilangan Jabatannya Setelah Pembantaian di Etihad
Setelah kekalahan memalukan yang diderita Chelsea di Etihad Stadium, Senin 11 Februari 2019, spekulasi tentang pemecatan Maurizio Sarri muncul ke permukaan. Maklum, kekalahan ini menjadi yang terbesar bagi Chelsea di musim 2018-2019 ini.
Seperti dilaporkan Metro, ekspreasi itu sangat terlihat pada wajah pelatih asal Italia ini saat press conference usai pertandingan. Namun, Sarri tak bersedia menjawab ketika ditanya soal kemungkinan bakal dipecat usai kekalahan dengan skor telak, 6-0.
Sarri menyarankan media di Inggris untuk menanyakan masa depannya di Stamford Bridge pada petinggi klub, bukan padanya. Sebab dirinya bukan pengambil kebijakan, sehingga dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bahkan Sarri tidak tahu apakah dirinya akan bertemu dengan dewan Chelsea untuk membahas hasil yang sangat buruk ini.
“Saya tidak tahu. Anda harus bertanya kepada klub. Yang saya khawatirkan justru tim saya, kinerjanya. Pekerjaan saya selalu berisiko, Anda harus bertanya kepada klub,” tutur Sarri.
Sarri mengaku terkejut dengan kekalahan setelak ini, karena sebelumnya dia senang melihat timnya berlatih sepanjang minggu. “Perasaan saya minggu ini benar-benar bagus. Itu bagus selama latihan, dan pertemuan teknis maupun pemanasan. Tapi gol setelah tiga menit laga berjalan membuat situasinya sangat sulit bagi tim saya, apalagi melawan tim yang memainkan sepak bola fantastis,” tutur Sarri.
“Motivasinya (pemain Chelsea) hari ini baik. Kami tidak dapat bertahan dalam pertandingan ini, dan kami terlambat bereaksi,” ujar Sarri.
“Saya harus menganalisis pertandingan dan apa yang terjadi. Mungkin kami sedikit kurang beruntung, tetapi kami harus beradaptasi. Pertama-tama saya ingin melihatnya sendiri dan kemudian saya akan memutuskan (langkah apa yang akan diambil) selanjutnya,” ujarnya.