Sarkem Festival, Wow Nama Acaranya Bikin Terkejut
Pernah ke Jogja bukan? Pasti pernah dong. Tentu dengan berbagai urusan. Paling banyak pasti untuk urusan plesir. Piknik beramai-ramai. Habiskan momen liburan. Tak peduli macet. Tak peduli pula harus uyel-uyelan di sepanjang Malioboro.
Kawasan Malioboro adalah jantungnya. Kemudian Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat. Lalu Pasar Bringharjo. Bertandang ke alkid, alias alun-alun kidul bila malam hari. Setelahnya adalah kulineran. Angkringan, gudeg malam hari, bakmi, dan seabrek lainnya. Sudut jauhnya adalah ke Kaliurang di kawasan Gunung Merapi, jadah Mbah Carik, dan pantai-pantai di wilayah Selatan yang selalu eksotis.
Itu yang mainstream. Di balik itu ada yang tidak mainstream. Tapi jangan pernah coba-coba! Cukup hanya tahu saja. Atau, ngintip sedikittttt saja bolehlah. Tapi jangan lama-lama ngintipnya. Bisa kebablasan. Kalau kebablasan repot. Tidak bisa keluar. Kalau keluar pun jadi setan. Hiii ngeri kan.
Apa itu? Sarkem. Begitu akronimnya. Aslinya kata panjang dari Pasar Kembang. Itu nama jalan sebenarnya. Di selatan persis Stasiun Tugu Jogja. Melintang ke kiri kalau berada di Jalan Malioboro. Maju lurus kalau sudah di Jalan Abu Bakar Ali. Sarkem, diam-diam menjadi ”ikon” Jogjakarta juga. Sekian lama. Boleh jadi setua keramaian di Malioboro itu sendiri.
Sarkem itu dunia ”abu-abu” Jogjakarta. Masuk gang kecil di sisi selatan Jalan Pasar Kembang. Nama gangnya adalah Sosrowijayan. Masuknya wilayah Gedong Tengen. Gang itu memanjang. Kemudian bercabang-cabang. Ada yang melebar lalu mengecil. Seperti gang kelinci atau malah lebih mirip seperti gang tikus. Di situlah Sarkem sesungguhnya. Tempat yang aslinya setara dengan (alm) Gang Dolly di Surabaya. Ramai. Penuh orang iseng.
Hebatnya Sarkem itu tidak vulgar. Seolah-olah santun. Santun yang di-seolah-olah-kan. Sehingga mesum itu tidak kentara. Karena itu, Sarkem, bisa bertahan hingga sekarang. Hidup berdampingan mesra dengan warga asli, maupun pendatang. Juga ribuan wisatawan yang tak pernah berhenti mengalir datang. Tidak dialmahumkan seperti halnya Dolly di Surabaya.
Ini fenomena. Fenomena yang sudah banyak melahirkan para doktor. Doktor ilmu sosial. Sebagian mungkin juga doktor ilmu kesehatan. Dari kampus mana-mana. Tak hanya kampus-kampus di Jogjakarta.
Aihh kok melantur sih. Melantur yang kejauhan. Melantur karena terpancing kata-kata Sarkem Festival. Padahal belum tentu Sarkem Festival ini juga bicara dunia abu-abu Jogjakarta. Terlanjur sudah berasosiasi. Karena Sarkem yang satu ini memang bukan main.
Benar ternyata! Festival Sarkem yang ini sama sekali tidak bicara Sarkem yang di gang Sosrowijayan itu. Rupanya ini adalah acara yang digelar Abadi Hotel Malioboro, Jogjakarta. Sama sekali tak ada hubungannya. Acara ini digelar khusus untuk menyambut gelegar ramadhan.
Abadi Hotel Malioboro rupanya meluncurkan promo penawaran selama ramadhan 2019. Promo menarik tentunya. Promo bertemakan 'Sarkem Festival'. Akronim juga ternyata. Tak lain adalah Semarak Ramadhan Kareem. (Ealah begitu to, red).
Promo ini berupa makan sepuasnya. Harga cuma Rp 65 ribu per orang. Juga ada grand prize paket liburan ke Bali dari Abadi Hotel.
Fabiola Carla Puspita, marketing communications regional Abadi Hotel Malioboro, mengatakan, selama bulan ramadhan, hotel menyediakan buffet all you can eat. Terdiri dari 40 jenis makanan dan minuman juga live cooking. Semua menu dapat dinikmati hanya dengan Rp.65.000,-/per orang.
Selain promo yang ditawarkan adalah pembelian 10 orang gratis 1 orang . "Tahun ini Abadi Hotel Malioboro Jogja melakukan pengundian dengan Grand Prize Paket Liburan ke Bali," kata Fabiola.
Menurut Fabiola, “Sarkem Festival” Semarak Ramadhan Kareem ini cocok dinikmati bersama keluarga, teman maupun rekan bisnis selama bulan suci ramadhan.
“Semakin banyak Anda mengajak teman, keluarga atau rekan bisnis Anda untuk menikmati paket berbuka di hotel kami, secara otomatis itu akan memperluas kesempatan Anda untuk memenangkan undian,” jelas dia.
Untuk promo kamar di bulan ramadhan, memberikan penawaran yang eman sekali untuk dilewatkan. Hanya dengan Rp450.000 per kamar sudah termasuk buffet breakfast/sahur dan tajil buffet untuk 2 orang.
Lokasi Abadi Hotel sangat strategis, persis di depan pintu selatan Stasiun Tugu Yogyakarta. Sehingga Anda yang plesir tinggal jalan kaki bila menggunakan transportasi kereta. Lalu? Bila Anda disibukkan dengan aktivitas bisnis di kota Jogjakarta, Abadi Hotel Malioboro Jogja menyediakan 5 Ruang Meeting dan Rose Ballroom berkapasitas hingga 300 orang dengan harga khusus. Aha, ini menarik bukan? Ayo ke Sarkem kalau begitu, eh ke Semarak Ramadhan Kareem maksudnya. (idi)
Advertisement