Saran Unair Minta PSBB, Ini Kata Plt Walikota Surabaya
Plt Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana buka suara, terkait saran dari pakar epidimologi Universitas Airlangga (Unair) yang meminta Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB kembali diterapkan di Surabaya Raya. Atas saran tersebut, kata Whisnu, Pemerintah Kota Surabaya akan mengevaluasi terlebih dahulu bagaimana kondisi sosial dan kondisi kesehatan masyarakat pada tiga bulan terakhir terkait Covid-19.
Sebab menurutnya, pemerintah kota mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan di masyarakat terkait masalah kesehatan, yakni penanganan pandemi dan juga masalah ekonomi.
"kita harus tahu bagaimana kondisinya. Makanya kita kaji dulu. Kita lihat bagaimana nanti, karena tidak bisa kalau kita langsung atau serta-merta hanya mengurusi kesehatan saja atau ekonomi saja," kata Whisnu, Selasa 29 Desember 2020.
Ia mengatakan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab apapun kondisi daerahnya. Pemerintah daerah dituntut harus lihai dalam menyeimbangkan masalah ekonomi dan kesehatan. Analoginya mirip dengan seimbang ketika menginjak rem dan gas.
Kata Whisnu, jika PSBB diterapkan, maka ada dampak ekonomi yang tergerus sama seperti ketika awal-awal pandemi dan awal-awal PSBB diberlakukan. Maka dari itu menurut Whisnu, kalau memang harus kembali diperlakukan PSBB pemerintah kota harus menghitung berapa kekuatan sisa APBD 2020 ini untuk menyuplai dan menopang ekonomi di masyarakat.
"Nah itu kan terkait masalah ekonomi. Kalau kita terkait masalah kesehatan itu bagaimana kalau tidak PSBB. Bagaimana protokol kesehatan harus tetap kita tegakkan, tetap kita jalankan. Supaya tidak ada lonjakan lagi di Surabaya. Maka dari itu kita harus evaluasi terus bagaimana kondisinya. Baru bisa kita bilang PSBB diberlakukan lagi atau tidak," katanya.
Advertisement