Saran Apoteker Simpan Obat Sirup yang Aman
Obat sirup kembali menjadi sorotan setelah kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) muncul lagi di Jakarta. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengimbau masyarakat menghindari pembelian obat sirup secara mandiri tanpa resep dokter.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan DKI Jakarta membagikan cara untuk menyimpan obat sirup atau obat berbentuk cair dalam siaran langsung di kanal YouTube.
Dalam siaran langsung itu, apoteker Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Widiana Tiara mengatakan, masyarakat sebaiknya menyimpan obat sirup dalam suhu ruangan. Tujuannya agar obat tidak mudah rusak atau kedaluarsa.
Berikut ini tips menyimpan obat yang aman:
Jangan Disimpan di Kulkas
“Obat sirup seharusnya tidak disimpan di kulkas. Lebih baik obat disimpan di suhu ruangan kecuali dalam kemasannya ditulis harus disimpan di suhu dingin,” terang Widiana Tiara.
Hindari Paparan Sinar Matahari
Obat sirup juga sebaiknya tidak terkena paparan sinar matahari langsung. Obat juga jangan ditaruh pada suhu panas seperti di dalam mobil agar konsistensinya tidak berubah.
Obat tablet juga tidak boleh kena sinar matahari langsung karena dapat mempercepat kerusakan.
Taruh di Tempat Khusus dan Jauhkan dari Jangkauan Anak
Obat sebaiknya disimpan di tempat khusus. Obat tidak perlu disimpan di dalam Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) dan harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
Kadaluarsa
Masa kedaluarsa obat sirup adalah dua bulan setelah kemasan dibuka. "Obat lainnya maksimal sebulan,” ujar Widiana Tiara.
Kalau obat sirup dibiarkan terlalu lama dari batas waktu pada label obat, maka warna, bau, hingga rasa obat dapat berubah.
Salep mata hanya boleh disimpan selama sebulan setelah dibuka. Salep mata harus steril untuk menghindari iritasi.
Cara Membuang Obat Sirup Kadaluarsa
Masyarakat diimbau berhati-hati dalam membuang obat yang sudah kedaluarsa agar tidak mencemari lingkungan. Cara membuang obat sirup, misalnya, harus dicampur air sampai encer sebelum bisa dibuang ke saluran air.
Label serta botol obat juga harus dihancurkan karena tidak boleh dipakai ulang.
Advertisement