Sapu Lidi Untuk Khofifah Bentuk Lemah Pengendalian Sampah
Lima mahasiswi yang tergabung dalam Trash Control Community (TCC) secara langsung mendatangi Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Senin 7 September 2020. Dalam kedatangannya, lima mahasiswa menitipkan satu buah sapu lidi yang diberikan untuk Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Kedatangan anggota TCC ini sebagai bentuk kampanye terhadap masalah ekosistem lingkungan. Sebab saat ini, masih banyak peredaran plastik sekali pakai yang itu terbuang begitu saja dan berdampak pada kerusakan ekosistem. Utamanya di sempadang sungai yang ada di Jatim.
“Temuan kami membuktikan bahwa Gubernur Provinsi Jawa Timur belum maksimal dalam mengendalikan timbunan sampah plastik di daerah sempadan sungai Jawa Timur. Terutama di Bengawan Solo dan Brantas hilir," ungkap Vidya Listya selaku Tim Research of TCC.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini menjelaskan, selama bulan Agustus dilakukan inventarisasi timbulan sampah di beberapa sungai di Jawa Timur. Total ada 54 lebih timbunan sampah yang ditemukan di Bengawan Solo di Kecamatan Bungah, Sidayu dan Ujungpangkah. Serta di kawasan Wringinanom, Driyorejo, Kali Porong, Kali Metro (Malang) dan Kali Gunting.
"Sempadan sungai adalah daerah lindung dan ada larangan keras menjadikan sempadan menjadi tempat sampah," ungkap Vidya.
Ia menjelaskan, selain merusak ekosistem tanah keberadaan sampah plastik yang jatuh ke sungai akan menyebabkan ekosistem sungai seperti ikan dan sebagainya juga akan tercemar. Akan lebih berbahaya lagi apabila yang tercemar dikonsumsi oleh manusia.
Karena itu, Vidya mengusulkan, Gubernur Jawa Timur membuat kebijakan untuk tidak menggunakan plastic sekali pakai seperti tas kresek, botol minum, sachet, sedotan, dan Styrofoam. Serta, membentuk satgas untuk mengontrol timbunan sampah plastik.
Advertisement