Sapardi Tutup Usia,Warganet Kenang Karyanya Lewat Berbagai Bahasa
Kabar duka menyelimuti penyuka sajak sederhana dan mudah dicerna karya Sapardi Djoko Damono. Peujangga kelahiran 20 Maret 1940 itu tutup usia pada Minggu, 19 Juli 2020, pagi. Lini masa Twitter pun banyak dipenuhi ucapan duka dan potongan sajak indah milik Sapardi Djoko Damono semasa hidup. Banyak yang membagikannya dalam bahasa Indonesia, ada pula yang mengunggah puisi Sapardi dalam bahasa asing.
Pengamatan Ngopibareng.id, kata Pak Sapardi telah muncul sedikitnya 95 ribu kali di Twitter, ketika berita diunggah. Berbagai pesohor menyampaikan duka dan kenangan terdekat dengan sosok pujangga yang dekat dengan berbagai aktivitas kemanusiaan ini.
Penulis muda asal Sulawesi, Faisal Oddang, mencuit di Twitternya @faisaloddang. "Lima tahun lalu, saya bilang ke Pak Sapardi:sebagai mahasiswa sastra saya banyak belajar dari buku-buku teori yang Bapak tulis, sebagai penulis saya belajar banyak dari puisi-puisi Bapak. Pak Sapardi bilang: saya berutang banyak karena kamu mau membacanya. Selamat jalan, Pak,".
Kenangan lain juga dibagikan oleh penyanyi sekaligus penulis novel Supernova, Dewi Lestari. Lewat akun Twitternya, @deelestari, mencuitkan kisah secangkir teh terakhir milik Sapardi sebelum menutup mata. "Teh terakhir @SapardiDD. Tadi pagi, teh ini sempat diseruputnya sebelum berpulang untuk selama-lamanya. Terlalu banyak yang ingin saya ibrolkan dan kini harus saya telan bersama tangis perpisahan. Selamat jalan, Bapak. Di alam ilham, engkau abadi", cuitnya sambil mengunggah foto secangkir teh yang masih terisi penuh.
Teh terakhir @SapardiDD. Tadi pagi, teh ini sempat diseruputnya sebelum berpulang untuk selama-lamanya. Terlalu banyak yg ingin sy obrolkan dan kini harus sy telan bersama tangis perpisahan. Selamat jalan, Bapak. Di alam ilham, engkau abadi. #RIPSapardiDjokoDamono pic.twitter.com/er3TOvjjpM
— Dee Lestari (@deelestari) July 19, 2020
Warganet lainnya pun melepas kepergian Sapardi dengan mengunggah berbagai potongan sajaknya. Penggalan sajak berjudul Hujan Bulan Juni banyak dikutip sambil melepas kepergian Sapardi di Bulan Juli.
Sejumlah sajak yang telah dialihbahasakan ke bahasa asing juga turut dibagikan oleh pengguna media sosial, baik di Twitter maupun di Instagram. Seperti puisi berjudul Metamorfosis yang telah dialihbahakasan kedalam Bahasa Inggris berjudul Metamorphosis diunggah oleh akun @anitaherself, mengutip dari Poetry international. Diketahui, sajakn ini diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono di tahun 2009. Sajak berjudul Metamorfosis terbit di tahun 1981 bersama kumpulan sajaknya dalam Perahu Kertas.
Metamorphosis
a stranger is taking off your clothes layer by layer,
seating you in front of the mirror and tempting you
to ask, “whose body am I wearing right now?”
a stranger is quietly writing down your life story, reflecting
on your birthdate, making up the story of the reason
of your death –
a stranger is quietly turning into yourself.
Metamorfosis
ada yang sedang menanggalkan
kata-kata yang satu demi satu
mendudukkanmu di depan cermin
dan membuatmu bertanya
tubuh siapakah gerangan
yang kukenakan ini
ada yang sedang diam-diam
menulis riwayat hidupmu
menimbang-nimbang hari lahirmu
mereka-reka sebab-sebab kematianmu
ada yang sedang diam-diam
berubah menjadi dirimu
Dikutip dari Sepilihan Sajak Hujan di Bulan Juni, sejumlah sajak Sapardi sudah dialihbahasakan ke sejumlah bahasa, seperti Arab, China, Jepang, Korea, Thai, Hindi, Malayam, Portugis, Prancis, Inggris, Belanda, Jerman, Italia, Jawa, dan Bali.
Sejumlah sajak dan esainya juga dibukukan dalam bahasa Jepang, di tahun 1986. Pada 1998 sampi 2012 sejumlah sajaknya terbit dalam bahasa Inggris dengan judul Watercolor Poems, Suddenly the Night, dan Before Dawn.
Advertisement