Sapa Warga, Machfud Arifin Ingatkan Pentingnya Jaga Kesehatan
Bakal calon walikota Surabaya, Machfud Arifin terus melakukan kunjungan untuk menyapa warga Surabaya. Pada Kamis sore, 12 Maret 2020, Machfud Arifin mengunjungi kawasan Kedung Rukem dan Kedung Turi Surabaya. Silaturahmi dalam bentuk Sapa Warga ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan dirinya yang kini telah diusung 6 partai politik.
Dimulai dari gang Kedung Rukem, kehadiran Machfud Arifin langsung disambut oleh warga yang sedang bercengkerama di sebuah warung. Mereka mencegat langkah Machfud Arifin untuk berswaphoto. Dari kerumunan di warung kampung, tidak berselang lama semakin banyak warga yang mendatangi Machfud Arifin dan mengucap selamat atas pencalonannya sebagai walikota Surabaya.
Jagongan pun tercipta secara alamiah dan ala Surabaya. Akrab. Egaliter. Gaya Machfud yang terbuka membuat warga semakin nyaman dalam bercengkerama. Sambil duduk di sebuah pos jaga terbuka, Machfud Meladeni warga. Ada yang minta foto bareng. Ada yang langsung berkeluh kesah tentang nasib dan kondisi kampungnya. Salah satunya adalah Abdul Mujib, Wakil Ketua RT 3 Kedung Rukem, Kel. Kedungdoro, Kec. Tegalsari, Surabaya.
Selama ini, menurut Abdul Mujib, di kampungnya belum ada PJU dan pemasangan PJU dirasa penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan lingkungan. Padahal, kampung ini bersebelahan dengan jalan besar. Di barat ada jalan Kedungdoro. Di utara ada jalan Embong Malang. Ketika di jalan jalan protokol terang benderang. Namun, di dalam kampung terlihat redup.
Berbeda dengan pasangan suami istri, keluarga Sarwono, di Kedung Rukem III, yang berharap agar kampungnya bisa terbebas dari bahaya narkoba. Menurut mereka masih ada saja orang orang di sekitar kampung yang bermain narkoba. Mereka menyampaikan masalah ini karena mereka tau bahwa Machfud Arifin adalah mantan Kapolda Jawa Timur. Rasa aman dan nyaman menjadi harapan pasangan suami istri, yang tinggal di sepetak rumah, yang tampak seperti gubuk. Rumahnya yang semi permanen, menempel pada rumah permanen di sebelahnya.
Dari Kedung Rukem, Machfud Arifin yang ditemani rombongan tim sukses melangkah ke gang Kedung Turi. Jaraknya tidak berjauhan. Dari gang ke gang di balik jalan protokol kota Surabaya, Machfud melihat padatnya perkampungan yang juga sarat dengan aktivitas warga. Banyak warga kampung yang berjualan di depan rumah. Ada yang berjualan gorengan, minuman ringan hingga makanan penyetan.
Di suasana sore, sebagai adatnya warga kampung Surabaya, banyak warga yang keluar rumah dan bercengkerama antar sesama tetangga. Umumnya ngumpul di tempat tetangga yang berjualan makanan. Sambil menikmati makanan dan jajanan, mereka jagongan seperti adatnya warga Surabaya. Sebuah pemandangan khas tradisi Surabaya yang sangat informal.
Bahkan di suasana yang lebih formal antar warga, seperti arisan ibu ibu PKK, juga menjadi pemandangan khas budaya Surabaya di kampung Kedung Turi ini. Bertempat di Balai RW VIII Kedung Turi, Kel. Kedungdoro, para ibu ibu berkumpul dalam kegiatan arisan sambil menjaga silaturahmi antara warga agar tetap terjalin ditengah kesibukan masing-masing.
Machfud Arifin, yang sempat mampir di tengah-tengah pertemuan ibu-ibu ini, mengingatkan mereka akan pentingnya silaturahmi. Karenanya tradisi lokal ini harus tetap dijaga sebagai warna peradaban kota Surabaya. Pembangunan kota ke depan harus terus berjalan untuk Surabaya yang lebih baik dan maju.
Machfud juga mengingatkan ibu ibu agar senantiasa menjaga kesehatan keluarga agar terhindar dari bahaya penyakit yang saat ini mewabah secara global, yakni virus corona, Covid 19. Selain itu mereka juga diminta waspada terhadap penyakit demam berdarah (DBD) dengan cara bersih dan sehat lingkungan. Lebih baik preventif daripada kuratif. Tambah Machfud Arifin memungkasi pertemuan dengan para ibu-ibu.
Advertisement