Santunan Minim, Keluarga Korban Penembakan Papua, Murka
Proses negosiasi pemberian santunan kepada pekerja PT Istaka Karya (Persero) berjalan alot dan sempat dihentikan. Keluarga korban tidak terima santuan yang diberikan perusahaan plat merah itu hanya Rp24 juta.
Sebelumnya, para pekerja Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di pegunungan Nduga, Papua tewas ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Akibat kejadian ini, PT Istaka Karya yang mempekerjakan mereka berniat memberikan santunan berupa uang duka Rp16,2 juta; kemudian santunan Rp4,8 juta dan biaya pemakaman Rp3 juta.
PT Istaka beralasan bahwa korban tewas bukan saat bekerja melainkan saat beristirahat sehingga pemberian santunannya bukan dalam status meninggal saat bekerja.
Kemarahan keluarga korban juga dipicu uangkapan Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Papua Osman Marbun yang sembat menyebutkan bahwa mereka telah bersusah payah mengambil "Barang" dari dalam hutan. Barang yang dimaksud adalah jenazah korban.
"Itu bukan barang, tapi manusia. Kenapa kau bilang itu barang," kata keluarga korban. Akibat kejadian ini, negosiasi sempat panas dan dihentikan sementara.
Sementara itu hingga saat ini aparat gabungan terus berusaha melakukan evakuasi terhadap korban yang meninggal maupun selamat dari daerah pegunungan Nduga, Papua. (man)