Santri Rambah Ilmu Umum, Begini Harapan Sri Mulyani
Ada harapan terhadap para santri agar mulai tertarik terhadap berbagai disiplin ilmu umum. Hal itu sebagai upaya meningkatkan kemampuan bangsa untuk membangun pondasi-pondasi yang bersifat jangka panjang.
"Apakah itu di bidang ilmu ekonomi, keuangan, sosial, sains, kedokteran, kesehatan, karena itu adalah hal yang akan dibutuhkan oleh bangsa kita untuk terus maju ke depan dan menjadi sesuatu bangsa bisa komplit menciptakan kesempatan bagi semua," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sri Mulyani menyebut tentang Islamic Development Bank, salah satu bank pembangunan multilateral terbesar di dunia yang membuat sebuah skema pendanaan khusus tentang sains, teknologi dan inovasi untuk mengatasi tentangan-tantangan pembangunan di seluruh dunia.
"Mereka melihat banyak negara Islam yang perlu banyak investasi di bidang itu (sains, teknologi, dan inovasi)," tutur Sri Mulyani, pada acara Peluncuran Beasiswa Santri LPDP di Gedung Kementerian Agama, Senin 12 November 2018.
"Mereka melihat banyak negara Islam yang perlu banyak investasi di bidang itu (sains, teknologi, dan inovasi)," tutur Sri Mulyani.
Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meluncurkan Program Beasiswa Santri 2018. Peluncuran program beasiswa santri ini dilakukan oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dengan penekanan tombol virtual, di Auditorium KH. M Rasjidi Kemenag RI, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat.
Hadir dalam peluncuran Program Beasiswa Santri LPDP, Dirjen Pendidikan Islam Kamarudin Amin, Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi, Direktur PTKI Arskal Salim, pejabat Kemenag dan Kemenkeu lainnya.
Program beasiswa ini ditujukan bagi santri untuk menempuh pendidikan jenjang magister dan doktoral di dalam dan luar negeri dengan sasaran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan yang aktif di pondok pesantren selama minimal tiga tahun.
Program LPDP merupakan kerjasama dari empat kementerian yaitu, Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kemenristekdikti serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sri Mulyani mengatakan, dengan diluncurkannya Program Santri LPDP ini diharapkan adanya peningkatan kapasitas santri menjadi sumber daya manusia Indonesia yang produktif, berkualitas, berdaya saing, dan garda terdepan dalam mengusung nilai-nilai keindonesiaan.
“Saya berbahagia karena bisa meluncurkan program ini. Ada Rp35 triliun dana abadi untuk pendidikan tahun ini dan tahun depan pemerintah menaikkan menjadi Rp55 triliun. Setiap negara harus mampu meningkatkan SDM dan antar negara pun kita membicarakan soal kualitas SDM, ” kata Sri Mulyani.
Pada bagian lain, Sri Mulyani berharap beasiswa santri ini bisa menjadi pencetus awal, yang di kemudian hari, para alumninya bisa bekerja sama untuk perbaikan Indonesia di berbagai bidang dengan terlibat aktif dalam program beasiswa ini.
"Dengan demikian, nanti akan banyak para alumni LPDP santri yang bisa kita ajak 'Yuk kita mikirin ke depannya gimana republik ini. Ini kan negara kita sendiri, tergantung kepada kita sendiri'," kata Sri Mulyani.
Pihaknya mengaku siap membantu dan bekerja sama dengan Kementerian Agama. Menurutnya, sepertiga dari anggaran pendidikan disalurkan kepada Kementerian Agama. Melalui anggaran tersebut, diharapkan kualitas pendidikan di Kementerian Agama bisa bersaing, bahkan melebihi Kementerian lain.
Menurut Sri Mulyani nantinya sepertiga santri bisa menentukan lebih banyak lagi kehidupan Indonesia yang lebih maju, sehingga kualitas tersebut perlu terus menerus diperbaiki.
"Dari saya, dari Kementerian Keuangan bersama seluruh tim, kami akan siap menjadi teman atau tim untuk bersama-sama meningkatkan kualitas tersebut," kata mantan Direktur Bank Dunia berkantor di Amerika Serikat.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya mengatakan peluncuran program beasiswa santri LPDP merupakan sejarah baru sekaligus mendapatkan peluang menghidupkan pondok pesantren di Indonesia. Peluncuran program ini, menurut Menag, dilakukan dalam rangka dua hal, yaitu; pengembangan institusi dan keilmuan yang selama ini di pondok pesantren menunjukkan kualitas dan senantiasa mengalami peningkatan.
“Tahun ini ada sekitar 100 santri yang akan mendapatkan beasiswa LPDP dengan jenjang S2 dan S3. Dan saya mengucapkan terima kasih tak terhingga karena untuk mendapatkan beasiswa LPDP ini Kemenag dan Kemenkeu membutuhkan proses yang cukup panjang,” kata Menag.
Menag berharap mendapatkan yang terbaik pada penerima 100 beasiswa santri LPDP yang pertama. Kemenag juga akan membuka diri terhadap masukan dari berbagai pihak termasuk mereka yang ingin mendapatkan program beasiswa santri LPDP 2018. (adi)