Santri Ponpes Tahsinul Ahlaq Blitar Tewas, Ini Kata Pengasuhnya
Pondok Pesantren Tahsinul Ahklaq di Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, mengalami musibah. Salah satu santrinya, Muhamad Ali Rofqi, meninggal dunia pada Minggu, 7 Januari 2024 karena dikeroyok oleh 17 teman santrinya.
Gus Wafa Bahrul Amin, putra dari Kiai Muhroji, pimpinan Pondok Pesantren Tahsinul Ahklaq, memberikan penjelasan kepada wartawan di rumah makan Kenduri, Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa, 9 Januari 2024.
Gus Wafa menceritakan, korban ditemukan dalam kondisi kritis pada Rabu, 3 Januari 2024 dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia pada Minggu, 7 Januari 2024 di RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar.
Gus Wafa mengatakan, korban merupakan santri yang baik. Namun, korban pernah melanggar salah satu peraturan di pondok pesantren.
"Awalnya, pihak pengurus pondok melakukan persidangan terhadap korban. Namun, persidangan tersebut dilakukan di ruangan tertutup dan tidak diketahui oleh siapa pun," kata Gus Wafa.
Ternyata, korban mengakui kesalahannya. Namun, para tersangka yang melakukan pengeroyokan tidak mengetahui bahwa ada persidangan terhadap korban. Mereka hanya ingin membuat korban jera. "Para tersangka mengaku kebablasan saat melakukan pengeroyokan," kata Gus Wafa.
Saat ini, 17 tersangka pengeroyokan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polres Blitar. Mereka masih menjalani pemeriksaan di Polres Blitar.
Gus Wafa mengatakan, pihak pondok pesantren akan berupaya menjalin komunikasi antara wali santri korban dan wali santri tersangka. Hal ini dilakukan demi kebaikan anak-anak.
"Setelah kejadian ini, kami akan memperketat keamanan pondok pesantren agar kejadian serupa tidak terulang kembali," kata Gus Wafa.
Advertisement