Santri Koplo, Kisah Wasilah Seorang Ojek
Dalam masyarakat pesantren, selalu ada humor dalam mengatasi masalah atau situasi yang menegangkan sehingga ada jalan peleraian bersama. Lelucon sehari-hari khas santri, terkadang memberi hikmah tersendiri, seperti berikut:
Santri Koplo Minta Lagu Tayamum
Di suatu pesantren, seorang santri sedang berbelanja keperluan pondok. Ia melewati sekelompok orang yang sedang orkesan dangdut. Ketika itu, MC dangdutan sedang mempersilakan request lagu.
MC : "Ayo siapa lagi yang mau request..?"
Santri : "Aku pak..!!"
MC : "Lagu apa, le?"
Santri : Tayamum, Pak..!! Dikoplo, yo...!!"
MC : "Ojo aneh-aneh. Ga onok lagu judule Tayamum... (Jangan aneh-aneh. Tidak ada lagu berjudul Tayamum)"
Santri : "Onok, pak..!!"
MC : "Sing nggenah..!! Tak jepret senar gitar lho koen..!!"
Santri : "Lagu Malaysia niku, pak.."
MC : "Aku wes takon biduane, ra onok lagu Malaysia, Tayamum... Tak sawat lho koen..!!"
Santri : "Sing lagune.... 🎶engkau bagai air yang jerniih..🎶"
MC : "Iku Suci Dalam Debu, dul..!!"
Santri : "Suci dalam Debu" lak Tayamum, toh pak...!!! Gak pinter iki..!! Mangkanee... mondok..!!"
Kisah Wasilah Seorang Ojek
Dalam perjalanan naik ojek, seorang penumpang berdialog dengan sang ojek.
"Putranya berapa, mas?" tanya Sang Ojek untuk memulai perbincangan selama di perjalanan.
"Dua, " jawab Karomi.
"Nek iling bab niku, kulo sampek nangis nyuwun teng Gusti Allah (Kalau ingat bicara soal itu, saya sampai menangis bermohon pada Allah Ta'ala)", tuturnya.
"Lho kenek napa?", tanya Karomi, penasaran.
"Kula lima tahun belum punya keturunan, padahal secara medis sehat sedaya", ujarnya. "Kulo lan bojo sampek nangis pas ndungo mantun salat agar dikaruniai keturunan".
"Nah, di tengah kesumpekan pas ngojek, ujug-ujug pundak kula ditepuk penumpang sambil dipesani 'sing sabar'. Kemudian kula diparingi resep biar mudah cepat punya keturunan melalui media perantara (wasilah) buah jambe nom," Sang Ojek berkisah penuh semangat.
"Tapi tetap nyuwune teng Gusti Allah, mas" terangnya lagi biar tidak disalahpahami.
"Terus, sekarang bagaimana hasilnya?" tanya si penumpang
"Alhamdulillah kula diparingi Gusti Allah nggadah keturunan tepat tiga bulan setelah minum resep arahan orang tersebut", jawabnya penuh berbinar-binar.
"Ya, alhamdulillah, Masiyo kula mboten pinter ngaji, kula pingin yuga kulo sesok pinter ngaji. (Meskipun saya tidak pandai mengaji, saya ingin anak saya kelak pandai mengaji)," katanya.
"Sae niku. Monggo diarahkan supados yugane mbenjeng ngaji sinau agama di pondok pesantren. Insyaallah berkah manfaat", tutur si penumpang.
Dikisahkan Ahmad Karomi, alumni Pondok Pesantren Al-Falah Ploso soal pengalaman modok pada si ojek.
Advertisement