Santri di Blitar Meninggal Dunia Usai Dikeroyok Teman hingga Koma
Seorang santri inisial MAR,14, tahun, yang menjadi korban penganiayaan sejumlah santri dikabarkan meninggal dunia pada Minggu 7 Januari 2024. Korban MAR, mengalami koma akibat dianiaya sejumlah sanrti lain karena diduga mencuri uang pada Rabu 3 Januari 2024.
Santri yang mondok di sebuah pesantren di Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar ini, sempat dirawat di Rumah Sakit Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar.
Menurut Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Blitar, M Syaikhul Munib membenarkan saat dikonfirmasi kebenaran korban AMR telah meninggal dunia. “Benar pagi ini meninggal dunia di Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar,” ujarnya pada wartawan Minggu 7 Januari 2024.
MAR, salah satu santri di pondok pesantren wilayah Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menjadi korban penganiayaan oleh beberapa santri lainnya. Peristiwa nahas ini berlangsung, Rabu 3 Januari 2024 dini hari.
Kondisi korban koma. Ia masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit. M Syaikhul Munib selaku Kasubag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar mengatakan, MAR sudah mulai menggerakkan jari tangan dan kelopak mata. Tapi, korban belum sadar dari kondisi koma yang dialami.
"Waktu kami jenguk, korban masih berada di ruang ICU (intensive care unit). Informasi dari rumah sakti sudah ada tanda tanda jari tangan digerakkan," ungkapnya.
Munib menceritakan, pengeroyokan itu berawal dari dugaan pencurian uang milik sejumlah santri yang tinggal di pondok pesantren. Kasus kehilangan uang ini terjadi beberapa kali sejak Desember 2023 lalu. "Pihak ponpes sudah beberapa kali melakukan mediasi," jelas Munib.
Usai mediasi, kondisi ponpes tenang. Apalagi anak-anak santri ini memasuki masa libur sekolah bertepatan Natal dan Tahun Baru 2024.
Advertisement