Sanksi Pembinaan 6 Wasit Liga 1 dan Liga 2 Bukti Keseriusan PSSI
Keseriusan PSSI dalam melakukan pembinaan terhadap perangkat pertandingan Liga 1 dan Liga 2 kembali mereka tunjukkan pada akhir pekan ini. Masing-masing, satu perangkat pertandingan Liga 1 dan lima perangkat Liga 2 yang dijatuhi sanksi bersifat pembinaan.
Sanksi bersifat pembinaan ini diputuskan berdasarkan hasil rapat Komite Wasit PSSI pada 8 Desember 2023 lalu.
Dari kelima perangkat yang mendapatkan pembinaan dari PSSI itu, nama Mahmud Ansyori yang bertugas sebagai asisten wasit pada laga Bhayangkara FC vs Persija di pekan ke-20 Liga 1 2023/2024 mendapatkan sanksi paling lama, yakni 8 pekan tidak ada penugasan.
Sementara untuk perangkat Liga 2 2023/2024, tiga di antaranya dijatuhi hukuman pembinaan empat pertandingan dan dua perangkat lainnya dua laga.
Adapun empat perangkat yang dijatuhi sanksi empat pertandingan tak bertugas adalah Axel Febrian Sinaga, wasit pada bentrokan FC Bekasi City kontra Nusantara United FC yang berlangsung pada 12 November 2023 lalu.
Kemudian Cahya Sugandi yang bertugas sebagai wasit di pertandingan Persela Lamongan versus Persekat Tegal pada 19 November 2023, dan Ahmad Maulana Rusnandi selaku asisten wasit pada laga Persiraja Banda Aceh melawan PSMS Medan pada 18 November 2023 lalu.
Untuk dua perangkat lainnya yang diberi sanksi dua pertandingan tak bertugas adalah Ridwan Pahala, wasit laga SADA Sumut FC versus Persiraja Banda Aceh pada 25 November 2023 dan Zetman Pangaribuan, wasit dalam pertandingan: Persikab Kabupaten Bandung melawan FC Bekasi City pada 17 November 2023.
“Ini bagian dari pembinaan yang dilakukan PSSI kepada perangkat pertandingan yang melakukan kesalahan saat memimpin. Ini wujud keseriusan PSSI menjadikan sepak bola Indonesia lebih baik dan lebih maju,” ujar pria yang juga anggota Exco PSSI dan Ketua Asprov PSSI Jatim, Minggu 10 Desember 2023.
Riyadh pun berharap, dengan pembinaan yang diberikan kepada para perangkat pertandingan ini, wasit maupun asisten wasit yang bertugas lebih jeli dan tepat dalam mengambil keputusan di lapangan.
"Jadi, wasit jangan main-main. Jangan mau diintervensi, dan harus tegas selama bertugas. Harus menjaga kredibilitas profesinya," tegas Riyadh.
Advertisement