Sandiaga Apresiasi Gerakan Malang Dari Nol untuk Lawan Korupsi
Calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi gerakan #MalangDariNol untuk membangun kembali pemerintahan Kota Malang yang baru saja terseret kasus korupsi massal.
"Kita senang melihat #MalangDariNol, karena gerakan Malang Dari Nol itu adalah sesuatu yang baru," katanya saat berkunjung ke Kota Malang, Jawa Timur, Rabu 12 September 2018.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menahan 22 anggota DPRD Kota Malang, Jawa Timur terkait kasus suap Pembahasan APBD-P Pemkot Malang Tahun Anggaran 2015. Penangkapan tersebut membuat kondisi DPRD Kota Malang seketika lumpuh.
Sebab, sebelumnya KPK telah memproses sebanyak 21 tersangka, sejumlah 18 orang diantaranya yakni anggota DPRD Kota Malang periode 2014-2019. Praktis terdapat 41 anggota dewan yang menjadi tersangka dan hanya menyisakan lima anggota dewan saja di Malang.
Berangkat dari kondisi tersebut sejumlah kaum muda milenial di Kota Malang membuat gerakan #MalangDariNol. Gerakan tersebut bertujuan untuk menata kembali Kota Malang dari nol dengan mengajak semua pihak untuk menata kembali proses berdemokrasi.
"Gerakan #MalangDariNol itu kita memulai sesuatu yang baru dengan lembaran yang putih dan jangan kita kotori. Itu yang ingin kita semangatnya dari Malang untuk seluruh Indonesia," ungkap Sandiaga.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan bahwa Prabowo Subianto turut menyampaikan pesan untuk masyarakat Kota Malang untuk menanggapi kasus korupsi massal tersebut.
"Nah yang disampaikan oleh Pak Prabowo Subianto, ke depan kita harus punya satu fakta komitmen bahwa kita harus mempercepat pembangunan dengan pemerintahan yang bersih," ucapnya.
Sandiaga pun meminta agar masyarakat Kota Malang mengutamakan integritas dalam menghadapi tahun politik saat ini. Sehingga diharapkan ke depannya muncul pemerintahan yang bersih.
"Jadi kita kedepankan nilai-nilai luhur bangsa kita. Yaitu nilai nilai yang integritas. Kita angkat secara totalitas transparansi dan kita jauhkan budaya-budaya yang selama ini menggerogoti kita," pungkasnya. (umr/amr)