Sandi Sebut Pemerintah Saat Ini Gagal Fokus dan Salah Urus
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahudin Uno menyebut pemerintah ini gagal fokus dan salah urus dalam membangun perekonomian negara.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pemerintah semestinya tak fokus pada pembangunan infrastruktur. Menurutnya, kebijakan prioritas pembangunan infrastruktur tidak langsung berdampak kepada masyarakat.
“Pemerintah gagal fokus dan salah urus. Infrastruktur ini tidak langsung berdampak kepada masyarakat. Mestinya pemerintah ngurusi perut masyarakat," kata Sandi, saat menghadiri Dialog Ekonomi Awal Tahun bersama UMKM se-Surabaya di Food Court, Jalan Urip Sumoharjo, Selasa 1 Januari 2019.
Menurutnya, yang harus dilakukan pemerintah adalah yakni membuka lapangan kerja, memberikan pendanaan, pendampingan, dan akses pemasaran terhadap UMKM agar harga-harga bahan pokok tetap stabil.
Sandi juga menambahkan, track record piutang di Indonesia kian meninggi. Ia menyebut, utang negara saat ini sudah mencapai lebih dari Rp 5.000 triliun. Oleh karena itu, beban hutang tersebut pasti akan berdampak terhadap pemberatan ekonomi negara.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, jika Prabowo-Sandi terpilih nanti berjanji menghentikan hutang serta akan melunasi piutang-piutang negara tersebut.
“Insyaallah kita mulai sesuatu yang baru, karena bangsa ini juga terlalu banyak utang, lebih dari 5.000 triliun utang kita itu, luar biasa beratnya buat ekonomi kita. Insyaallah kalau Prabowo-Sandi diberikan amanah oleh Tuhan Allah SWT, kita akan stop utang dan insyaallah di 2019, kita nyicil hutangnya," kata dia.
Sandi juga mengaku khawatir dengan nasib negara Indonesia. Karena hingga bulan November Indonesia mengalami defisit 109 triliun.
“Saya khawatir, karena sampai November ini, defisit perdagangan kita sudah menembus 109 triliun. Banyak barang dari hasil impor daripada ekspor," kata Sandi.
Diketahui, dalam lawatan politik Sandi ke Jatim ini mengunjungi ke 969 titik. Ia mengapresiasi, karena menurutnya pertumbuhan ekonomi Jatim tumbuh di atas ekonomi nasional sebesar 5,4 persen.
Sandi juga ingin 2019 ini menjadi lokomotif pertumbuhan Indonesia. Serta, siap berdaya juang seperti semangat yang dikobarkan arek-arek Suroboyo dan seluruh UKM Jatim.
"Tetapi masih banyak angka pengangguran di Jatim. Tercatat ada 803 ribu orang yang menganggur di seluruh Jatim. Maka dari itu tugas dari pada kita insyaallah UMKM di 2019 membuka lapangan kerja seluas-luasnya, kita berikan keberpihakan ekonomi bukan pada usaha-usaha yang besar saja," janjinya. (frd)