Sandar di Pelabuhan Kota Probolinggo, 3 Kapal Ikan Ludes Terbakar
Kebakaran kapal perikanan kembali terjadi di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo. Kali ini, tiga kapal perikanan antar pulau terbakar habis saat sedang bersandar di dermaga PPP Mayangan, Jumat, 17 Maret 2023.
Ketiga kapal yang terbakar itu milik Kriswasto. Yakni, Kapal Motor (KM) Inti Nelayan 27 (97 Gross Tonage/GT), KM Inti Nelayan 16 (95 GT), dan KM Inti Nelayan 21 (98 GT).
Dugaan sementara, terbakarnya tiga kapal yang terjadi sejak Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 WIB itu berasal dari kamar mesin salah satu kapal. Kobaran api baru bisa dipadamkan pada Jumat sekitar pukul 09.00 WIB.
“Api dengan cepat berkobar karena di dalam kapal terdapat tangki penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar yang ikut terbakar,” ujar Subri, nelayan yang menjadi saksi kebakaran.
Dikatakan, awalnya hanya satu kapal yang terbakar. Kemudian api menyulut dua kapal yang berdekatan. Untuk menghindari api tidak menyulut kapal-kapal lain yang sedang berlabuh, ketiga kapal yang terbakar kemudian diseret ke tengah lautan.
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Polres Probolinggo, AKP Slamet Prayitno membenarkan terjadinya kebakaran tiga kapal nelayan di PPP Mayangan. “Yang terbakar tiga kapal nelayan. Agar tidak merembet ke kapal-kapal lain, tiga kapal itu dievakuasi ke tengah laut,” ujarnya.
Sesampai di tengah laut, ketiga kapal itu dipadamkan dengan peralatan pemadaman sejumlah kru kapal-kapal lain. Selain itu, pemadaman juga melibatkan pihak pemadam kebakaran (Damkar) Pemkot Probolinggo.
AKP Slamet menjelaskan, dari keterangan sementara, tiga kapal tersebut terbakar karena adanya percikan api di kamar mesin KM Inti Nelayan 27. Kemudian api membesar setelah menyambar tangki BBM solar.
Dua kapal yang berlabuh berdampingan di dermaga PPP Mayangan ikut tersambar kobaran api yakni, KM Inti Nelayan 16 dan KM Inti Nelayan 21.
“Syukurlah tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tiga kapal nelayan itu. Sisi lain kerugian material ditaksir sekitar Rp3 miliar akibat kebarakan itu,” kata Kasat Polairud.
Advertisement