Samsul Arifin Minta Maaf Telah Lukai Hati Warga Papua
Salah satu tersangka kasus ujaran yang mengandung rasialisme, Samsul Arifin akhirnya minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Papua atas peristiwa yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) bulan Agustus lalu.
Akibat ujaran rasilias di depan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalansan Surabaya itu, diduga menjadi pemicu kerusuhan di beberapa kota di Papua.
"Kepada seluruh saudara-saudaraku yang berada di Papua, saya mohon maaf sebesar-besarnya apabila perbuatan saya yang tidak menyenangkan," kata Samsul sambil memakai baju orange bertuliskan tahanan, Selasa 3 September 2019 di Polda Jawa Timur.
Selain mengucapkan permintaan maaf secara lisan, Samsul juga meminta maaf secara tulisan dan rekaman video. Dua media permintaan maaf Samsul itu dibawa oleh kuasa hukumnya.
"Video dan surat pernyataan saya sudah dibawa oleh kuasa hukum saya," tambah dia.
Berikut isi surat dari Samsul Arifin:
"Saya atas nama personal dan mewakili warga Surabaya, meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada saudara-saudara Papua di tanah air Indonesia atas perbuatan yang saya lakukan.
Bukan maksud dan tujuan saya untuk melecehkan atau merendahkan bahkan bertindak rasisme kepada saudara-saudara Papua di tanah air.
Melainkan bentuk kekecewaan saya atas pelecehan harga diri bangsa kita berupa simbol negara bendera merah putih yang telah dimasukkan dalam selokan
Bagi saya NKRI harga mati
Surat pernyataan ini saya buat tanpa ada unsur paksaan dan tekanan dari pihak manapun,"
Samsul Arifin yang sehari-hari bekerja sebagai staf di Kecamatan Tambaksari Surabaya, hari ini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ujaran kebencian yang mengandung rasialisme. Samsul Arifin akhirnya harus ditahan selama 20 hari ke depan untuk jalani pemeriksaan.
Sehari kemarin, Samsul Arifin juga sudah diperiksa secara marathon selama 12 jam oleh penyidik Polda Jawa Timur. Dia bahkan sampai bermalam di markas Polda Jawa Timur karena pemeriksaan berlangsung larut malam. Padahal saat itu status penahanan belum turun.
Samsul Arifin kemarin datang ke Polda Jawa Timur tak lama setelah kedatangan Tri Susanti alias Mak Susi. Sama dengan Mak Susi, Samsul Arifin harus menjawab 37 pertanyaan dari penyidik.