Buruh Sampoerna Positif Covid, Pemprov Jatim Kaji Penarikan Rokok
Teka-teki penyebaran virus corona melalui rokok sampai saat ini masih simpang siur. Pemprov Jatim sendiri belum bisa menegaskan apakah perlu menarik rokok produksi PT HM Sampoerna, atau tidak. Polemik ini muncul setelah sejumlah karyawan pabrik rokok produsen Dji Sam Soe itu positif terinfeksi covid-19.
Koordinator Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dokter Joni Wahyuadi mengaku, sampai saat ini belum dapat memastikan penyebarannya seperti apa. Sebab, masih perlu penelitian yang lebih jauh terkait virus yang dikatakan baru ini.
“Corona ini kan makhluk baru walau ada nenek moyangnya virus terdahulu, namun sampai saat ini penelitian masih terus dilakukan,” kata Joni ketika dikonfirmasi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu 2 Mei 2020 malam.
Saat ini, kata Joni, banyak peneliti yang terus melakukan penelitian terkait virus baru ini. Sebab, seperti yang disampaikan oleh Organsasi Kesehatan Dunia (WHO) penyebaran virus ini sangat mudah dan disertai dengan jangka waktu hidup virus yang lama.
Hanya saja, berdasar ilmu kedokteran menyebut virus mengandung protein yang terbungkus oleh lemak hanya hidup di benda hidup, apabila virus menempel di benda mati maka akan mati.
Dari sebuah data penelitian dari salah satu sumber, virus dapat bertahan di kertas selama tiga jam. “Rokok kalau dibungkus kertas ini ya itu jamnya. Tapi menurut ini (salah satu penelitian),” sebutnya.
Namun, Pemerintah Provinsi menyatakan belum memutuskan untuk melakukan penarikan produk rokok yang telah beredar sebelumnya. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono.
“Kami koordinasikan lebih dulu, kami cek dulu karena bagaimanapun kami harus tahu jumlah yang beredar dan kemana rokok diedarkan,” katanya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, perusahaan telah melakukan protokol penanganan terhadap rokok yang diproduksi. Mereka melakukan karantina produk selama lima hari, sebelum diedarkan ke pasar.
Simpang siur masalah penyebaran covid-19 melalui rokok ini membuat gempar masyarakat. Pasalnya banyak buruh yang dinyatakan positif corona. Dari 98 buruh yang hasil rapid testnya positif, 34 di antaranya dinyatakan positif melalui uji swab.