Sample Makanan Mengandung Boraks di Kya-Kya Surabaya Belum Final
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebut hasil sampling Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), terkait salah satu makanan yang dijual di Kya-Kya, Surabaya mengandung boraks, belum final.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan diperlukan pengujian lebih lanjut oleh BBPOM, terkait makanan kemasan yang diduga mengandung boraks.
"Suspek kan artinya masih ada tahap pengujian lebih lanjut dari BBPOM, masih diduga dan kami perdalam lagi,” kata Nanik, Kamis, 6 April 2023.
Dengan demikian, kata Nanik, makanan yang diperiksa sampelnya di Kya-kya Rabu, 5 April 2023, kemarin malam, oleh BBPOM hasilnya belum pasti positif mengandung bahan boraks. “Jadi belum final untuk hasil pemeriksaannya kemarin,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Surabaya, Rustyawati turut mengamininya. Dari total 30 sampel tersebut, satu saspek diduga mengandung boraks.
“Saat ini masih kami teruskan ke laboratorium karena kan itu sampel basah, sehingga harus dikeringkan dulu, dibakar, jadi belum final, dan uji ulang di laboratorium,” kata Rustyawati.
BPOM sendiri bakal melakukan penelusuran lebih lanjut, kepada pedagang yang menjual makanan itu, apabila sampel yang ditemukan di Kya-Kya tersebut positif mengandung boraks
“Misalkan, itu produk jadi atau kemasan, nanti kita lihat pabriknya di mana, itu kita lihat dan telusuri lebih lanjut. Kalau produknya berasal dari pabrik luar kota Surabaya, maka akan kami periksa pabriknya,” jelasnya.
Rustyawati meminta Dinkes Surabaya turut memberikan edukasi kepada pedagang dan UMKM, untuk lebih teliti dalam memilih produk kemasan atau bahan baku yang digunakan untuk sajian kuliner.
“Kemarin sudah saya sampaikan hasilnya masih suspect, bahkan kami sampaikan kepada pedagang langsung untuk tidak menggunakan produk yang mengandung bahan-bahan tersebut,” ujar dia.
Advertisement