Sampel Otopsi Paus Sperma Diambil di Lokasi Terdampar
Proses evakuasi bangkai Paus Sperma di Pantai Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, tidak berjalan sesuai rencana awal. Bangkai Paus gagal ditarik menuju kawasan Pelabuhan Ketapang. Sehingga akhirnya diputuskan pengambilan sampel dilakukan di lokasi tersebut.
Pelaksana Tugas Kalaksa BPBD Banyuwangi, Ilzam Nuzuli menyatakan, skenario awal untuk menarik bangkai menuju kawasan pelabuhan Ketapang sudah dilakukan. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Tadi sudah kita coba dengan tug boat tapi tidak bisa. Dengan alat berat crane dan backho tapi juga tidak bergerak,” jelasnya Selasa, 2 Agustus 2022 malam.
Gagalnya proses penarikan bangkai ini karena berat dari bangkai Paus yang diperkirakan mencapai belasan ton. Selain itu, sejak sore, posisi air laut sudah surut. Sehingga bangkai itu sulit untuk ditarik.
Akhirnya diputuskan pengambilan sampel organ tubuh paus tersebut dilakukan di lokasi tersebut. Begitu juga lokasi pemakaman yang rencana awal dilakukan di kawasan lahan milik ASDP di wilayah Desa Ketapang, Banyuwangi, dialihkan di sekitar Pantai Bulusan tersebut. Untuk lokasi kuburan bangkai paus tersebut, sudah dibuatkan lubang dengan alat berat backho.
“Akhirnya kita atas rekomendasi Dokter Hewan kita eksekusi di lokasi,” bebernya.
Proses pengambilan sampel untuk proses otopsi langsung dilakukan. Sampel pertama yang diambil adalah bagian gigi. Bagian gigi bawah dipotong kemudian diserahkan kepada Dokter Hewan untuk dijadikan sampel.
“Sampel yang lain yang dokter minta, beberapa bagian daging dari bagian depan termasuk isi perutnya itu yang paling penting,” ujarnya.
Hingga pukul 19.00 WIB, petugas dari BPBD Banyuwangi masih melakukan pengambilan sampel untuk kebutuhan otopsi. Rencananya, untuk proses pemakaman akan dilaksanakan esok hari karena situasi yang sudah malam.
“Karena malam ini tidak mungkinkan untuk lanjut, maka kita lanjutkan besok pagi. nanti kita tempatkan penjaga dari BKSDA dari BPBD dan Bantuan Polairud,” terangnya.