Hari Ke-4 UTBK Unair, Bertambah 13, Total Ada 63 Reaktif Covid-19
Ketua Pusat UTBK Unair Junaidi Khotib mengatakan, di hari ke-4 pelaksanaan UTBK Unair ada 127 peserta yang mengunakan fasilitas rapid tes gratis. Dari 127 peserta tersebut 13 diantaranya diketahui reaktif.
"Hari ini saja yang terjadwal peserta UTBK sesi pagi 1.175. Yang hadir sekitar 1.080 dan yang tidak hadir 95. Tingkat kehadiran 91,9 persen. Dari 1.080 itu yang tidak membawa hasil rapid test sebanyak 127 dan kita lakukan rapid test. Dari 127 tersebut 13 hasilnya reaktif," ujar Junaidi.
Junaidi menjelaskan, dari hari pertama hingga keempat ini ada sekitar 822 peserta yang melalukan rapid tes di Unair dan 63 hasilnya reaktif.
"Total hari pertama hingga hari ini ada 822 peserta yang rapid test. Dan yang hasilnya reaktif ada 63 peserta ada yang berasal dari Surabaya dan ada yang dari luar Surabaya," katanya.
Lanjut Junaidi, pihaknya sudah memulangkan peserta yang hasil rapid testnya reaktif untuk melakukan isolasi mandiri. Sebab, peserta yang reaktif ini tidak memiliki gejala atau OTG, bahkan suhu tubuhnya juga normal.
"Hasil rapid test itu belum tentu positif, jadi harus dilakukan swab. Oleh sebab itu kita minta mereka melakukan isolasi mandiri, menghubungi satgas Covid-19 setempat," katanya.
Setelah itu, peserta yang reaktif dapat melakukan relokasi pada ujian gelombang kedua. UTBK gelombang kedua diselenggarakan pada 20 hingga 29 Juli.
Untuk yang dari luar Surabaya, Junaidi mengaku tidak memiliki data khusus. Pihaknya hanya menyampaikan jumlah total reaktif per hari.
"Kita ndak ada data khusus. Kami hanya jumlah totalnya saja. Untuk rapid kita hitung perharinya, karena kan ada yang datang seharusnya sesi siang tapi datangnya jam 08.00 WIB, ya tetap kita layani. Tapi prioritasnya untuk ujian pagi. Ketika ujian pagi setelah diperiksa semua baru ke sesi siang," kata dia.
Kata Junaidi, untuk peserta yang dari luar Surabaya yang hasil rapid testnya rekatif ada yang berasal dari Gresik, Sidoarjo, dan lain sebagainya.
"Saya melihat ada yang dari Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Surabaya bahkan ada yang dari Magetan, Tuban. Mereka yang reaktif kita minta untuk melakukan isolasi mandiri," katanya.
Advertisement