Sampah Plastik Banjiri Brantas, Ecoton Datangi Konjen Australia
Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) bersama The Party Department melakukan aksi demo di depan kantor Konsulat Jenderal Australia. Dalam aksinya mereka menuntut tiga hal terkait sampah plastik yang mencemari kali Brantas.
Aksi yang bertema “Australia Take Your Shit From Indonesia” tersebut diikuti oleh 15 aktivis dari kedua organisasi, Senin 22 April siang. Massa menyerahkan surat tuntutan kepada Konjen Australia dan satu persatu bergantian berorasi meminta australia memperketat regulasi import plastik.
The Party Department sendiri menemukan fakta penyelundupan sampah domestik plastik di dalam kertas yg di impor kedalam negeri. Di Jawa Timur ada 22 pabrik kertas, 12 di antaranya berada di das Kali Brantas, 80% menggunakan bahan baku kertas bekas impor.
“Dari data BPS tahun 2018 Australia bersama Kanada, Amerika Serikat, Inggris dan New Zealand adalah big 5 importir sampah kertas ke Jawa Timur,” ungkap Cendi Claudia juru bicara The Party Department.
Mereka bersama Ecoton juga menemukan fakta, dalam kertas bekas ini telah dicampur dengan sampah plastik seperti sachet personal care, bungkus makanan, botol plastik, popok dan bungkus plastik lainnya yang sebagian besar tidak bisa didaur ulang.
"Indonesia dianggap seperti tempat sampah yang bisa dibuangi kotoran dan plastik yang tidak mampu mereka (australia) daur ulang," ungkap Prigi Ketua Ecoton.
Berikut adalah tuntutan dari pihak Ecoton dan The Party Department keapda Konjen Australia :
1. Menghormati Indonesia dan bersikap sopan dengan memperketat aturan impor sampah kertas bekas ke Indonesia dengan tidak lagi mencampur/menyelundupkan sampah plastik berupa popok, bungkus makanan, bungkus personal care, plastik botol softdrink, sempak, cotton bud, tas kresek, sepatu bekas, gantungan kunci, dan lain-lain sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang, karena dalam UU pengelolaan sampah No 18/2008 indonesia tidak memperbolehkan import sampah plastik alias forbiden. Tahun 2018 pabrik kertas di Jawa Timur membeli 50.000 ton kertas bekas dari australia melalui pelabuhan di Fremantle, Adelaide, Brisbane, melbourne dan Sydney salah satu perusahaan yang mengirim adalah AWSwaste Recycling pty ltd suite 1/88 mccullough
2. Penghentian import sampah plastik dan kotoran dari Australia ke Jawa , karena Indonesia khususnya Jatim bukan tempat sampah, masak negara Maju dan 'Beradap' kok buang sampah ke negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua kelautan
3.Australia harus Bertanggungjawab atas dampak buangan sampah plastik yang selama ini dibuang di Das Brantas dengan melakukan clean up atau pembersihan plastik dan pemulihan kontaminasi mikroplastik di air Kali Brantas. (faq)
Advertisement