Rumah Sampah Warga Jemur Gayungan 1 Dibongkar Pemkot Surabaya
Rumah salah satu warga di Jemur Gayungan 1 RT 2, Surabaya, Jawa Timur, penuh sampah dan barang bekas. "Koleksi" itu sudah menumpuk di teras hingga dalam rumah selama puluhan tahun.
Akhirnya, hari ini, Pemkot Surabaya berhasil membersihkan sampah dan tumpukan barang bekas di bagian teras rumah tersebut. Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bekerja keras mengangkut sampah tersebut dan mengangkutnya ke truk. Sampah itu memenuhi satu unit truk.
Di tengah petugas yang sibuk membersihkan sampah, ibu pemilik rumah masih sibuk memilah baju, kain, dan perabotan yang menurutnya masih layak dipakai. Pemandangan ini pun jadi rasan-rasan warga yang menonton.
"Sampah sudah dikeluarin kok malah dipilihi dimasukin rumah lagi," kata seorang ibu yang menonton.
Di tengah pembongkaran sampah itu, Wakil Walikota Surabaya Armuji sempat hadir. Kabarnya, ia menjanjikan untuk bedah (renovasi) rumah warga tersebut pada bulan depan.
Selama ini, keluarga tersebut seperti tak terganggu dengan tumpukan sampah yang 'menggunung' dalam rumah.
"Di dalam ada tiga kamar, kasur itu ya bawahnya isi sampah. Tikus-tikus seliweran," celetuk warga asli Jemur Gayungan.
Menurutnya, sampah itu sama sekali tidak dijual ke tukang rombeng. Malah, lanjut warga itu, setiap Bulog Jatim yang bersebelahan dengan kampung Jemur Gayungan itu, ada acara dan sampahnya dibuang malah dipungut oleh si pemilik 'koleksi' sampah tersebut.
"Barang bekasnya disimpan bukan dijual. Akhirnya numpuk jadi sampah. Ini melebihi tukang rombeng," imbuhnya.
Jika si pemilik rumah merasa nyaman hidup bersama barang bekas tersebut, sebaliknya, para tetangga justru mengeluhkan bau sampah dan air sumur yang bau.
"Kalau hujan khawatirnya sampahnya hanyut ikut rembes ke sumur. Jadi kotor dan bau sumurnya," celetuk warga lainnya.
Pembongkaran sampah dimulai pada pagi hari hingga berita ini dipublikasikan, para pekerja DLH belum selesai membersihkan sampah tersebut. Warga juga masih antusias menonton. Kondisi gang di Jemur Gayungan 1 RT 2 pun ditutup.